ilustrasi penerbangan ke negara lain (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Beberapa daerah kini membatasi pengeboran sumber air panas baru dan menyerukan penghematan air di kalangan pengelola onsen. Langkah ini ditempuh untuk menjaga pasokan air tetap stabil dalam jangka panjang.
“Level air memang menurun, tetapi pemandian air panas masih tetap beroperasi,” ujar Wali Kota Ureshino, Daisuke Murakami, dalam konferensi pers darurat Januari lalu, dikutip dari Kyodo News, Jumat (28/3).
Ia menekankan bahwa pemerintah setempat tak ragu menerapkan kebijakan ketat demi kelestarian sumber daya.
Sementara itu, kawasan seperti Ginzan Onsen di Prefektur Yamagata mulai membatasi jumlah wisatawan harian selama musim puncak untuk mengurangi kepadatan yang berlebihan.
Di sisi lain, pakar menyoroti perlunya pengelolaan berbasis data guna menjaga keberlanjutan onsen.
“Memantau ketinggian air menggunakan data untuk mengurangi limbah sangat penting,” ujar seorang peneliti senior dari Hot Spring Research Center.
Dengan arus wisatawan yang terus meningkat, Jepang kini dihadapkan pada tantangan besar dalam menyeimbangkan pertumbuhan sektor pariwisata dan pelestarian sumber daya alamnya.