Jakarta, IDN Times - Pakar hak asasi manusia PBB untuk Myanmar meminta Amerika Serikat (AS) untuk menjatuhkan sanksi yang lebih berat terhadap penguasa militer di negara tersebut. Sanksi itu termasuk pada perusahaan minyak dan gas negara, yang menjadi sumber pendapatan utama mereka.
“Kita perlu menerapkan lebih banyak sanksi… Saya mendesak AS untuk bergabung dengan Uni Eropa dan segera menjatuhkan sanksi terhadap satu-satunya sumber pendapatan terbesar junta, Perusahaan Minyak dan Gas Myanmar,” kata Pelapor Khusus PBB, Tom Andrews pada Rabu (13/9/2023), dikutip Reuters.
“Jika Anda dapat menghentikan pendanaan, Anda dapat mengurangi kemampuan mereka untuk melanjutkan kekejaman ini,” katanya mengacu pada kematian warga sipil di tangan militer.