Jakarta, IDN Times - Kantor Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, mendesak Amerika Serikat (AS) untuk membatalkan keputusan mencabut visa pemimpin Palestina tersebut. Pencabutan visa tersebut hanya beberapa pekan sebelum ia dijadwalkan menghadiri Majelis Umum PBB (UNGA) di New York.
Pada Jumat (29/8/2025), Washington mencabut visa Abbas dan 80 pejabat lainnya menjelang pertemuan tahunan tingkat tinggi Sidang Umum PBB yang akan digelar pada 22 September, dengan dalih kepentingan keamanan nasional. Abbas sendiri telah berbicara di Sidang Umum selama bertahun-tahun dan umumnya memimpin delegasi Palestina.
“Kami mendesak pemerintahan Amerika untuk membatalkan keputusannya. Kami telah berkomunikasi sejak kemarin dengan negara-negara Arab dan asing, terutama yang memiliki kepentingan langsung dalam masalah ini. Upaya ini akan terus dilakukan 24 jam sehari,” kata juru bicara Abbas, Nabil Abu Rudeineh pada Sabtu (30/8/2025). Ia juga mendesak negara-negara lain untuk memberikan tekanan pada pemerintahan Presiden Donald Trump agar membatalkan keputusan tersebut.