Panama Tawarkan Suaka demi Atasi Krisis Politik Venezuela

Presiden Mulino mengungkapkan sudah mengajukan kepada Presiden Brasil Luis Inacio Lula da Silva agar negaranya menjadi titik transit atau negara ketiga dalam proses Maduro meninggalkan Venezuela. 

"Saya menjaga posisi Panama untuk mengajukan suaka politik kepada Nicolas Maduro. Jika ini kontribusinya, maka Panama harus berkorban untuk itu dan menawarkan tanah kami sehingga orang ini dan keluarganya dapat meninggalkan Venezuela," terangnya, dikutip Miami Herald. 

"Jika memang Panama sebagai negara transit untuk eksil permanen dari Maduro dan keluarganya, maka kami juga akan melakukannya dengan jaminan keamanan penuh," sambungnya. 

Mulino mengatakan bahwa ia sebenarnya tidak pernah berbicara dan tidak memiliki kedekatan dengan Maduro. Maka dari itu, ia mengirimkan pesan ini kepada Presiden Lula yang dikenal dekat dengan Maduro. 

Mendengar tawaran dari Panama, Presiden Maduro menuding Mulino mengatakan hal tersebut atas perintah dari gringo atau Amerika Serikat (AS). 

"Saya akan mencoba untuk menghafalkan nama Anda, Presiden Panama, tapi siapapun yang mencoba mencari masalah dengan Venezuela akan terkubur di dalam tanah," tegasnya, dilansir Reuters.

Setelah resmi menjabat sebagai Presiden Panama pada Juni lalu, Mulino sudah menyetujui perjanjian migrasi dengan AS. Lewat perjanjian itu, pemerintah Panama akan memfasilitasi pemulangan migran yang melintas di Celah Darien. 

Pada tahun lalu, sebanyak lebih dari 500 ribu migran melintasi Celah Darien. Sementara, diketahui 60 persen dari migran tersebut berasal dari Venezuela yang mencari peruntungan di luar negeri imbas krisis ekonomi di negaranya. 

Brasil, Kolombia, dan Meksiko terus mengupayakan mediasi dalam mencari solusi krisis politik di Venezuela. Kemlu dari ketiga negara masih mendesak Dewan Elektoral Nasional Venezuela (CNE) untuk mempublikasikan hasil pilpres secara detail. 

"Ketidakjelasan yang terjadi di Venezuela dan kekerasan dalam demonstrasi menunjukkan perhatian dari semua pihak. Kami berharap semua pihak mempromosikan dialog antara pemerintah dan oposisi dalam mengakhiri krisis yang diselesaikan oleh rakyat Venezuela," terangnya, dikutip EFE. 

Presiden Brasil Lula da Silva, Presiden Kolombia Gustavo Petro, dan Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mendesak semua pihak untuk menghormati hak asasi manusia di atas segala hal. 

Pemerintah ketiga negara masih menjaga negosiasi tingkat tinggi, tapi tetap menghormati kedaualatan dan penghormatan terhadap keinginan rakyat Venezuela. Mereka yakin krisis politik di Venezuela ini akan terpecahkan.