Jakarta, IDN Times – Jepang dan China terjebak dalam ketegangan baru menyusul pernyataan keras dari Perdana Menteri Jepang, Sanae Takaichi, mengenai potensi pengerahan militer bila konflik terjadi di Taiwan. Ia menilai serangan terhadap pulau itu dapat memicu pelibatan Pasukan Pertahanan Diri Jepang apabila ancaman tersebut mengguncang eksistensi negaranya.
Menurutnya, Jepang memiliki hak menjalankan pertahanan diri kolektif, yakni membantu sekutu jika situasi genting terjadi, dan wajib bersiap menghadapi skenario terburuk di Selat Taiwan.
“Apa yang disebut kontinjensi Taiwan telah menjadi sangat serius sehingga kita harus mengantisipasi skenario terburuk,” katanya, dikutip dari The Guardian.
Beijing selama ini tidak menutup opsi penggunaan kekuatan untuk merebut Taiwan, sebuah demokrasi yang dianggap sebagai bagian dari wilayah China dan harus disatukan kembali.
