Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Abdel Fattah Al-Burhan, Pemimpin tertinggi militer Sudan (twitter.com/HornDiplomat)

Jakarta, IDN Times - Panglima militer Sudan, Jenderal Abdel Fattah Al-Burhan, yang memimpin kudeta bulan lalu telah menunjuk Dewan Penguasa baru. Dia mengecualikan perwakilan dari blok utama yang menuntut peralihan ke pemerintahan sipil.

Dilansir Al Jazeera, televisi pemerintah melaporkan pada Kamis (11/11/2021) bahwa Burhan akan tetap menjadi kepala dewan. Sementara Mohamed Hamdan Dagalo, pemimpin Pasukan Dukungan Cepat paramiliter, yang juga dikenal sebagai Hemeti, akan mempertahankan posisinya sebagai wakil dewan.

1. Mengundang reaksi pengunjuk rasa

Rakyat Sudan turun ke jalan memprotes aksi kudeta militer. (twitter.com/African Narratives)

Para demonstran anti-kudeta di timur ibu kota Sudan, Khartoum, bereaksi terhadap langkah Al-Burhan dengan memblokir jalan dan membakar ban. Menteri Penerangan Sudan yang digulingkan, Hamza Balloul, mengatakan pengumuman itu merupakan upaya perpanjangan dari kudeta dan dia yakin rakyat Sudan bisa mengalahkannya.

Asosiasi Profesional Sudan (SPA), gerakan protes terkemuka, menuturkan tidak akan mengakui apa yang dinyatakan oleh junta militer itu. Menurutnya, keputusan itu tidak akan berlaku bagi Sudan secara luas.

"Burhan dan keputusan dewannya hanya berlaku untuk diri mereka sendiri, mereka tidak memiliki legitimasi dan hanya akan disambut dengan penghinaan dan perlawanan," kata SPA.

2. Dewan terdiri dari 14 anggota

Editorial Team

Tonton lebih seru di