Jakarta, IDN Times - Seorang ahli forensik mengungkapkan bahwa beberapa dari 15 pekerja bantuan Palestina yang dibunuh oleh pasukan Israel di Rafah pekan lalu ditembak dari jarak dekat.
“Analisis awal menunjukkan bahwa mereka dieksekusi, bukan dari jarak jauh, karena lokasi luka tembaknya spesifik dan disengaja. Salah satu pengamatan adalah bahwa peluru diarahkan ke kepala salah satu korban, lainnya ke jantung, dan korban ketiga ditembak dengan enam atau tujuh peluru di bagian dada," kata analis forensik, Ahmad Dhaher, yang memeriksa lima jenazah di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, kepada The Guardian.
Ia menambahkan bahwa kondisi jenazah yang sudah membusuk membuatnya sulit untuk menarik kesimpulan yang pasti.