Para Pria Ini Mengaku Sebagai Yesus, Percaya?

Jonas Bendiksen dari National Geographic mengikuti tujuh orang pria yang mengaku sebagai Yesus, dan menampilkan lima di antaranya dalam sebuah artikel. Para pria ini tinggal di negara berbeda. Cerita tentang "terungkapnya identitas sebagai Yesus" dari masing-masing pun tak sama.

Misalnya, Moses Hlongwane yang mengaku bernama lain Raja dari Segala Raja dan Tuan di Atas Segala Tuan, Yesus. Ia tinggal di Afrika Selatan. Menurut pengakuannya, ia mendapat wahyu dari Tuhan melalui sebuah mimpi di tahun 1992. Kala itu ia masih menjadi penjual perhiasan. Pengikutnya kini ada 40 orang.

Kemudian ada pria bernama Sergei Torop yang mengganti namanya menjadi Vissarion Sang Kristus dari Siberia. Ia tinggal di desa kecil di Rusia. Vissarion menyebut saat Uni Soviet runtuh, ia dilahirkan kembali sebagai Yesus Kristus. Ia pun mendirikan Gereja Perjanjian Terakhir yang kini memiliki setidaknya 5.000 jemaat.

Sementara itu, Jesus Matayoshi yang tinggal di Jepang mendirikan sebuah partai politik bernama Komunitas Ekonomi Dunia pada 1997. Kebijakan-kebijakannya didasarkan pada keyakinan bahwa dirinya adalah Yesus Kristus. Ia bahkan mengikuti lebih banyak pemilu dalam dua dekade dibandingkan politisi Jepang manapun.

Brian Leonard Golightly Marshall adalah pria Australia berusia 71 tahun yang juga mengaku sebagai Yesus. Dikutip dari Daily Mail, Marshall bahkan menyebut bahwa Kain Kafan Turin adalah bukti dirinya memang Yesus.

Menurut mitos, ada bercak-bercak darah pada kain tersebut yang diyakini membentuk wajah pria, yakni, Yesus. Tak berhenti sampai di situ, Marshall mengklaim bahwa Vatikan pun sependapat dengannya. Sebuah surat yang ia sebut datang dari Paus Benediktus juga ia gunakan untuk menjustifikasi klaimnya.

Pada 2013, menurut Marshall, mantan Paus Benediktus sempat ingin mengunjunginya langsung. Namun, Marshall berkata bahwa paus yang baru, Paus Fransiskus, memutuskan untuk menggagalkan rencana tersebut.

Untuk semakin meyakinkan, Marshall juga membuat sejumlah video dan tulisan yang berisi ajaran-ajarannya. Ia juga menunjukkan bekas luka di tangan dan kaki, dan berkata bahwa itu bukti ia telah menjalani penyaliban seperti yang dilakukan Yesus.