Ilustrasi bendera Vietnam berkibar. (unsplash.com/Daniel Bernard)
Vietnam dan AS menormalisasi hubungan diplomatik pada 1995, dan mempererat kemitraan pada 2023 melalui kunjungan Presiden AS saat itu, Joe Biden. Namun, hubungan tersebut kini diuji oleh rencana tarif sebesar 46 persen terhadap barang Vietnam yang diumumkan Presiden AS saat ini, Donald Trump, pada April lalu.
Tarif tersebut saat ini ditangguhkan hingga Juli, sementara negosiasi terus berlangsung. Jika diberlakukan, tarif itu berpotensi merugikan sektor ekspor Vietnam yang sedang berkembang pesat.
Pada parade kemerdekaan kali ini, AS diwakili oleh Konsul Jenderal Susan Burns. Tidak ada perwakilan AS dalam peringatan ke-40 sebelumnya.
Sementara itu, untuk pertama kalinya dalam parade ini, tentara China ikut berpartisipasi. Sebanyak 118 personel Tentara Pembebasan Rakyat China berjalan berdampingan dengan sekitar 13 ribu personel militer dan kepolisian Vietnam.
Kehadiran China, menurut media pemerintah Vietnam, dimaksudkan untuk menghormati dukungan internasional selama perjuangan kemerdekaan. Hal ini juga menunjukkan hubungan dua negara yang terus berkembang.
Dilansir Xinhua, Vietnam menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang dikunjungi Presiden China Xi Jinping pada 14 April lalu. Dalam kunjungan tersebut, Xi menyatakan bahwa riwayat sejarah kedua negara membuat dua negara ini dianggap sebagai "kawan dan saudara".