Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

AS-Vietnam Buka Jalan Dagang Baru, Tarif Ditunda

Ilustrasi bendera AS-Vietnam (https://commons.m.wikimedia.org/U.S. Department of State)
Intinya sih...
  • AS dan Vietnam sepakat negosiasi kesepakatan dagang bilateral setelah menunda tarif impor 46% yang diumumkan Trump, memberikan angin segar bagi hubungan ekonomi kedua belah pihak.
  • Vietnam mengajukan tarif nol persen untuk produk AS sebagai bagian dari upaya mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan, setelah kekhawatiran terkait dampak tarif 46% pada ekspor Vietnam dan PDB negara itu.
  • Kesepakatan ini membawa harapan bagi pelaku usaha di kedua negara, dengan perusahaan manufaktur besar seperti Nike dan Adidas bernapas lega karena ancaman tarif berhasil ditangguhkan.

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) dan Vietnam resmi menyepakati pembicaraan kesepakatan dagang bilateral pada Rabu (8/4/2025). Keputusan ini diambil setelah kedua negara berhasil menunda pemberlakuan tarif impor sebesar 46 persen yang sebelumnya diumumkan Presiden AS Donald Trump, memberikan angin segar bagi hubungan ekonomi kedua belah pihak.

Pembicaraan ini bermula dari komunikasi intensif antara Presiden Trump dan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam To Lam pada Jumat (4/4/2025). Dalam panggilan telepon yang disebut "sangat produktif" oleh Trump, Vietnam menawarkan tarif nol persen untuk produk AS sebagai bagian dari upaya mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.

1. Latar belakang kesepakatan

Kebijakan tarif 46 persen yang diumumkan Trump sempat memicu kekhawatiran di Vietnam, negara yang mengandalkan AS sebagai pasar ekspor terbesarnya. Tarif tersebut, jika diberlakukan, diperkirakan akan mengganggu 30 persen ekspor Vietnam ke AS dan memengaruhi 5,5 persen PDB negara itu, menurut para ekonom.

Pemerintah Vietnam bergerak cepat dengan mengajukan negosiasi. To Lam, dalam suratnya kepada Trump, bahkan mengusulkan pertemuan langsung di Washington pada akhir Mei untuk membahas kesepakatan penting demi rakyat kedua negara. Langkah ini disambut positif oleh AS, yang melihat peluang untuk memperkuat posisi dagangnya di Asia Tenggara.

2. Proses negosiasi yang cepat

Negosiasi dimulai setelah Vietnam mengirimkan delegasi yang dipimpin Wakil Perdana Menteri Ho Duc Phoc untuk bertemu perwakilan AS pada Senin (7/4/2025). Dalam waktu singkat, kedua pihak menyepakati penundaan tarif yang awalnya akan berlaku pada Rabu (9/4/2025), membuka ruang bagi pembicaraan lebih lanjut.

"Kami ingin hubungan dagang yang adil dan berkelanjutan," kata Ho Duc Phoc dalam wawancara usai pertemuan. Ia menegaskan Vietnam siap meningkatkan pembelian produk AS, termasuk pesawat Boeing dan komoditas pertanian, sebagai bagian dari komitmen bilateral.

3. Dampak bagi perekonomian

Kesepakatan ini membawa harapan bagi pelaku usaha di kedua negara. Di Vietnam, perusahaan manufaktur besar seperti pemasok Nike dan Adidas bernapas lega karena ancaman tarif berhasil ditangguhkan. Saham sejumlah produsen global pun mulai pulih setelah sempat anjlok pekan lalu.

Bagi AS, langkah ini memperkuat strategi Trump untuk menyeimbangkan neraca perdagangan.

"Tarif memberi kami kekuatan untuk bernegosiasi," ujar Trump dalam pernyataan di Truth Social pada Sabtu (5/4/2025). Ia optimistis kesepakatan dengan Vietnam akan menjadi model bagi mitra dagang lainnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us