Seorang pria membawa bendera China dari sebuah rumah di seberang Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Chengdu, Provinsi Sichuan, China, Minggu (26/7/2020). (ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter)
Terkait tuduhan itu, China mengatakan bahwa resolusi itu telah mengabaikan fakta dan pengetahuan hukum. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian juga menyebut Prancis sangat mencampuri urusan dalam negeri mereka.
Kedutaan China di Prancis juga telah merespons tuduhan itu dalam pernyataan resmi. Mereka mengatakan tuduhan itu adalah murni kebohongan, haya berdasarkan prasangka dan permusuhan terhadap China, dikutip dari Reuters.
Sebelumnya China telah menyangkal adanya keberadaan kamp di Xinjiang dan mengklaim itu sebagai tuduhan palsu. Namun, kemudian negara itu mengakui adanya kamp dan membela bahwa hal itu sebagai pusat pelatihan kejuruan yang bertujuan untuk mengurangi daya tarik ekstremisme.
Adanya keyakinan kejahatan kemanusiaan di Xinjiang membuat AS menjatuhkan sanksi pada politisi dan perusahaan China. AS dan beberapa negara barat lainnya telah mengumumkan tidak akan mengirim pejabat mereka untuk hadir di Olimpiade Musim Dingin 2022, sebagai respons terhadap adanya dugaan genosida.
Menanggapi tuduhan AS dan negara barat lainnya China telah memberikan sanksi kepada anggota parlemen Eropa, Inggris Ray, dan AS, serta akademisi yang mempelajari Xinjiang dan sebuah firma hukum London.