Miloš Vučević mengunjungi Staf Umum Angkatan Bersenjata Serbia disambut oleh Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Serbia, Jenderal Milan Mojsilović pada 31 October 2022 ( Serbian Army, CC BY 3.0 RS, via Wikimedia Commons)
Parlemen dijadwalkan untuk mengonfirmasi pengunduran diri Perdana Menteri Milos Vucevic pada Selasa (4/3) kemarin. Vucevic pada Januari lalu mengumumkan, ia akan mengundurkan diri dalam upaya untuk meredakan ketegangan politik.
Namun, para pengunjuk rasa melihat langkah tersebut sebagai upaya presiden untuk mengalihkan kesalahan – sebuah taktik yang telah ia gunakan untuk meredakan krisis masa lalu.
“Dengan pengunduran diri perdana menteri, (para pengunjuk rasa) berkata, ‘Tidak, tidak, tidak, ini tidak cukup. Kami tidak akan membiarkan Anda mengelabui kami lagi',” kata peneliti senior di Dewan Eropa untuk Hubungan Luar Negeri, Engjellushe Morina.
Vucevic kemudian pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Jasmina Obradovic, anggota parlemen yang menderita stroke. Dalam sebuah unggahan di media sosial, Vucevic mengatakan baik Obradovic maupun negara secara keseluruhan akan mengatasi kesepakatan yang berlebihan ini.
Parlemen Serbia telah dijadwalkan pada Selasa untuk membahas 62 poin dalam agendanya, termasuk pemungutan suara untuk pemecatan Ketua Parlemen Ana Brnabic.
Brnabic mengatakan parlemen Serbia tidak akan mundur setelah kekacauan kemarin. Ia mengatakan, anggota parlemen yang mengganggu sidang adalah teroris. Anggota parlemen berusaha untuk melanjutkan sidang, tetapi anggota parlemen oposisi terus bersiul dan meniup terompet.