Mahasiswa yang menentang aturan polisi di kampus melakukan unjuk rasa di depan parlemen. Sumber:twitter.com/Alissa Claire Collavo
Melansir dari Euro News, pada tahun 1973, tank dari junta Yunani "Rezim Kolonel", yang jatuh setahun kemudian, dengan keras mengakhiri pendudukan mahasiswa Athens Polytechnic, yang menewaskan 26 orang. Lalu selama protes di tahun 1990/91 terhadap reformasi sistem sekolah menengah yang diinginkan oleh pemerintah Konstantinos Mitsotakis, yang merupakan ayah dari perdana menteri saat ini juga menyebabkan kematian seorang guru.
Momen kelam tersebut masih membekas di universitas dan sekolah Yunani yang membuat kehadiran polisi universitas sangat ditentang. setelah kediktatoran militer berakhir Yunani memiliki sebuah "undang-undang suaka universitas" yang melarang polisi memasuki kampus kecuali untuk kejahatan yang sangat serius, namun satu setengah tahun yang lalu telah dicabut oleh Demokrasi Baru.
Polisi di Yunani telah menjadi kritikan para mahasiswa yang dalam demonstrasi menyerukan untuk "lebih banyak dokter, lebih sedikit polisi" dan "dana untuk pendidikan dan sistem kesehatan, bukan represi negara." Seorang mahasiswa bernama Alekos Akridas, mengkritik tindakan Mitsotakis yang selalu menggunakan polisi dalam setiap masalah dan merasa hal tersebut tidak menyelesaikan masalah. Pemerintah Yunani baru-baru ini mengeluarkan anggaran 23 juta euro atau setara dengan Rp389 miliar, untuk polisi dalam "menghadapi tantangan kontemporer, seperti COVID-19 dan ancaman eksternal".
Yunani juga dikabarkan ingin membentuk pasukan polisi untuk memastikan keselamatan di angkutan umum. Namun, tindakan tersebut dirasa kurang tepat karena polisi di Yunani sudah sangat banyak. Menurut angka Eurostat dari 2016-2018, Yunani memiliki jumlah polisi per penduduk tertinggi kedua di Uni Eropa setelah Siprus.
Juru bicara Kementerian Perlindungan Warga, mengatakan data jumlah kepolisian Yunani tersebut tidak akurat. "Data Eurostat tidak akurat karena setiap negara mendefinisikan kepolisiannya secara berbeda. Di Yunani, banyak lembaga penegak hukum yang bersatu dalam satu tubuh, bertentangan dengan yang terjadi di negara lain. Itulah mengapa Yunani tampaknya memiliki banyak polisi, tetapi kenyataannya tidak. Meskipun demikian, kami juga berinvestasi pada kualitas pendidikan, karena universitas bukanlah tempat yang aman saat ini. Polisi di kampus bukan pilihan, tapi perlu langkah."