Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera Moldova (Unsplash.com/Sasha Pleshco)

Jakarta, IDN Times - Mahkamah Konstitusi Moldova membubarkan partai Shor yang pro-Rusia pada Senin (19/6/2023). Gelombang protes antipemerintah yang digaungkan partai tersebut dinilai tidak konstitusional.

Dampak dari putusan itu adalah, anggota parlemen dari partai Shor akan tetap mempertahankan kursi mereka tapi sebagai independen. Dengan begitu, anggota parlemen tidak memiliki hak bergabung dengan faksi parlemen lainnya.

Partai Shor didirikan oleh Ilan Shor pada 1998. Dia kabur ke Israel pada 2019 karena dihukum akibat skandal penipuan bank senilai 1 miliar dolar atau sekitar Rp15 triliun.

1. Petinggi Partai Shor telah mendapat sanksi dari UE

Marina Tauber, wakil ketua Partai Shor (Twitter.com/Marina Tauber)

Komisi khusus saat ini sedang dibentuk oleh Kementerian Kehakiman Moldova. Komisi tersebut akan merampungkan semua prosedur hukum untuk pembubaran Partai Shor.

Dilansir Politico, partai telah mengorganisir demonstrasi anti-pemerintah dalam beberapa bulan terakhir. Mereka menyerukan lengsernya Presiden Maia Sandu yang pro-Barat. Beberapa bentrokan telah terjadi dan polisi juga melakukan penangkapan.

Bulan Mei lalu, Ilan Shor, Marina Tauber dan beberapa pejabat tinggi partai telah dijatuhi sanksi oleh Uni Eropa (UE). Alasannya karena mereka disebut bertanggung jawab atas destabilisasi Republik Moldova.

Dewan UE menyebu gerakan politik partai Shor terlibat dalam pembayaran dan pelatihan orang untuk melakukan provokasi kekacauan serta kerusuhan.

2. Petinggi Partai Shor kutuk keputusan pengadilan

Editorial Team

Tonton lebih seru di