Pada Kamis (20/1/2022) sebanyak 40 orang dalam organisasi perlindungan hak perempuan dan LGBTQ menggelar aksi protes di depan Kantor Kejaksaan Chihuahua di Ciudad Juárez. Beberapa organisasi itu tidak memercayai keterangan yang diungkapkan pihak Kejaksaan dan menuntut keadilan.
"Saya rasa sangat penting sebagai seorang queer dan seseorang yang tinggal di perbatasan untuk menunjukkan dukungan dan mengecam aksi femisida ini. Meskipun kasus ini adalah epidemik dan umum. Ini penting dilakukan agar tidak menjadi kenormalan" ungkap Camilo, seorang warga El Paso, AS, dilansir El Paso Matters.
Selain mengajukan tuntutan, aksi protes juga dilakukan beberapa hari setelah mengenang tahun kedua kasus pembunuhan seorang aktivis hak perempuan bernama Isabel Cabanillas de la Torre. Perempuan 26 tahun itu diketahui dibunuh orang tak dikenal di pusat kota Juarez pada Januari 2020 silam.
Dilaporkan El Paso Times, kurang dari tiga minggu di awal tahun 2022 ini, tercatat sudah ada 11 kasus pembunuhan kepada perempuan atau femisida di Juárez. Bahkan, sejak 1-20 Januari 2022, dilaporkan sudah ada 68 orang yang dibunuh di Ciudad Juárez.
Selama ini Ciudad Juarez memang dikenal sebagai salah satu kota di Meksiko dengan tingkat pembunuhan tertinggi. Sepanjang 2021, terhitung sudah ada 1.424 kasus pembnuhan di Juárez dan 180 di antaranya adalah perempuan.