Paus Fransiskus: Saya Sedih Terus Memikirkan Gaza

Jakarta, IDN Times – Pemimpin Katolik Paus Fransiskus, pada Minggu (22/12/2024), mengungkapkan kesedihannya secara mendalam terkait konflik di Gaza yang masih terus berlanjut. Ia menggambarkan tindakan Israel di Gaza sebagai kekejaman besar.
“Saya memikirkan Gaza dengan kesedihan yang mendalam. Begitu banyak kekejaman, anak-anak terkena tembakan senapan mesin, sekolah dan rumah sakit dibom. Kekejaman yang luar biasa,” katanya, dilansir Anadolu.
Pidatonya itu disiarkan dari kapel Casa Santa Marta. Paus kemudian mendesak gencatan senjata segera selama Natal.
1. Israel targetkan sekolah dan rumah sakit
Dilansir dari BBC, serangan Israel selama akhir pekan telah menewaskan sekitar 28 orang, termasuk anak-anak. Sekolah yang menampung keluarga-keluarga terlantar termasuk di antara fasilitas yang terkena serangan.
”Serangan itu menewaskan delapan orang termasuk empat anak-anak selama akhir pekan,” kata badan pertahanan sipil Gaza.
Serangan terjadi saat PBB mengeluarkan permohonan agar Israel menghentikan serangannya di sekitar sebuah rumah sakit di utara Gaza.
Militer Israel mengklaim pusat komando Hamas berada di dalam kompleks sekolah Musa bin Nusair di Kota Gaza. Terkait serangan di rumah sakit, Israel tak memberikan komentar.
"Hamas secara sistematis melanggar hukum internasional. Israel bertindak dengan kekuatan dan tekad terhadap organisasi teroris," kata Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di media sosial.
Paus mengecam serangan Israel tersebut. Menurutnya, pengeboman itu merupakan tindakan yang sangat kejam.