Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera PBB (pixabay.com/Miguel Á. Padriñán)

Jakarta, IDN Times - Konflik berkepanjangan di Jalur Gaza menyebabkan dampak masif pada berbagai sektor kehidupan, termasuk kehancuran besar terhadap lahan pertanian. Menurut laporan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sekitar 70 persen lahan pertanian di wilayah kantong tersebut hancur akibat eskalasi konflik.

Sementara, situasi semakin diperburuk oleh pengepungan selama lebih dari 40 hari yang menghambat masuknya bantuan kemanusiaan. Adapun serangan udara secara intensif menyebabkan banyak warga Gaza kehilangan nyawa di bawah reruntuhan bangunan.

1. Hancurnya lahan pertanian di tengah krisis pangan

Eskalasi konflik di Gaza menghancurkan hampir seluruh sektor pertanian, yang menjadi sumber utama pangan bagi penduduk setempat. Para petani tidak hanya kehilangan lahan mereka, tetapi juga peralatan dan akses untuk menanam kembali.

Kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini, menjelaskan bahwa situasi penduduk Gaza kini bergantung pada bahan pangan yang tersisa. 

"Krisis pertanian ini tidak hanya menghancurkan perekonomian lokal, tetapi juga mengancam ketahanan hidup jutaan orang,” pukasnya, dikutip The Guardian pada Kamis (21/11/2024).

Adapun harga kebutuhan pokok seperti tepung bahkan melonjak drastis hingga 14 kali lipat dalam beberapa pekan terakhir. Hal ini menunjukkan adanya kelangkaan parah di pasar lokal.

2. Bantuan kemanusiaan tersendat selama 40 hari

Editorial Team

Tonton lebih seru di