Dilansir The Guardian, UNRWA pada Minggu (24/3/2024) mengatakan bahwa Israel telah melarang mereka memberikan bantuan di Gaza utara, di mana ancaman kelaparan berada di tingkat paling tinggi.
“Meskipun tragedi ini terjadi di bawah pengawasan kami, Pemerintah Israel memberitahu PBB bahwa mereka tidak akan lagi menyetujui konvoi makanan UNRWA ke utara,” kata Philippe Lazzarini, kepala badan tersebut, dalam sebuah postingan di media sosial X.
“Ini keterlaluan dan disengaja untuk menghalangi bantuan penyelamatan nyawa selama bencana kelaparan akibat ulah manusia," tambahnya.
Juru bicara UNRWA, Juliette Touma, mengatakan bahwa keputusan itu disampaikan dalam pertemuan dengan pejabat militer Israel pada Minggu. Hal ini menyusul dua penolakan tertulis atas pengiriman konvoi bantuan ke wilayah utara pekan lalu.
Pada Januari, Israel menuduh 12 staf UNRWA di Gaza terlibat dalam serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan tanpa memberikan bukti. Tuduhan itu menyebabkan beberapa negara donatur, termasuk AS, menangguhkan bantuannya untuk badan tersebut.
UNRWA telah memecat beberapa anggota stafnya, dengan mengatakan bahwa tindakan itu dilakukan untuk melindungi kemampuan badan tersebut dalam memberikan bantuan kemanusiaan. Penyelidikan internal independen PBB pun juga telah diluncurkan.