Sekjen PBB: Kegagalan atas Resolusi DK PBB Tidak Dapat Dimaafkann

Jakarta, IDN Times – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) mewanti-wanti agar resolusi Dewan Keamanan PBB dilaksanakan dengan baik. Menurutnya, kegagalan implementasi resolusi tersebut tidak dapat dimaafkan.
“Dewan Keamanan baru saja menyetujui resolusi yang telah lama ditunggu-tunggu mengenai Gaza, menuntut gencatan senjata segera, dan pembebasan semua sandera segera dan tanpa syarat. Resolusi ini harus dilaksanakan. Kegagalan tidak bisa dimaafkan,” tulis Guterres di X, dilansir Anadolu, Senin (25/3/2024).
1. Dewan Keamanan berhasil sahkan resolusi

Resolusi yang menyerukan gencatan senjata di Gaza berhasil diadopsi oleh Dewan Keamanan PBB pada Senin. Sebanyak 14 negara mendukung resolusi tersebut, sementara Amerika Serikat (AS) memilih abstain.
Dalam resolusi itu, DK PBB menyerukan agar diakhirnya pertempuran selama bulan suci Ramadan.
Resolusi tersebut juga menuntut pembebasan segera dan tanpa syarat seluruh sandera, serta menjamin akses kemanusiaan untuk memenuhi kebutuhan medis dan kebutuhan kemanusiaan lainnya.
2. Disambut baik oleh Hamas

Hasil resolusi tersebut disambut baik oleh Hamas, yang juga mendesak PBB untuk mematuhi resolusi tersebut.
“Kami menggarisbawahi perlunya mencapai gencatan senjata permanen yang mengarah pada penarikan seluruh pasukan Israel dari Gaza dan kembalinya para pengungsi ke rumah mereka,” kata kelompok tersebut.
Tanggapan positif juga datang dari utusan Palestina di PBB, Riyad Mansour. Menurutnya, Israel selama ini telah melakukan kejahatan berat terhadap warga Palestina.
”Sudah lebih dari 100 ribu warga Palestina terbunuh dan cacat, 2 juta orang terlantar dan kelaparan hingga dewan ini akhirnya menuntut gencatan senjata," ungkapnya, dilansir Jerussalem Post.
3. Israel protes ke PBB

Duta Besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan, mengkritik Dewan Keamanan karena mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata tanpa mengkondisikan pembebasan para sandera.
“Ini melemahkan upaya untuk menjamin pembebasan mereka,” katanya di PBB, dilansir CNN.
Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, mengatakan bahwa negaranya tidak akan mematuhi resolusi tersebut.
“Negara Israel tidak akan melakukan gencatan senjata. Kami akan menghancurkan Hamas dan terus berperang sampai sandera terakhir kembali ke rumah," kata dia.