Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mendesak pencegahan perang sipil di Sudan Selatan. Negara Afrika Timur itu dianggap sudah berada di ambang perang sejak 2018.
"Pengembalian persatuan pemerintah Sudan Selatan harus dilakukan dan implementasi janji-janji mereka harus dibuat berdasarkan komitmen dalam persetujuan perdamaian. Ini hanya dapat dilegalkan dengan mengadakan pemilu pada Desember 2026," ungkapnya pada Jumat (28/3/2025), dilansir dari Africa News.
Sehari sebelumnya, Wakil Presiden (Wapres) Pertama Sudan Selatan, Riek Machar, ditangkap oleh tentara. Penangkapan mantan pemberontak itu didorong dugaan mendukung Tentara Putih yang berhasil menduduki pangkalan militer di Nil Hulu.