Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi (Unsplash.com/Anastasiia Krutota)

Jakarta, IDN Times - Kepala Dana Kependudukan PBB (UNFPA) untuk Eropa Timur dan Asia Tengah, Florence Bauer, mengatakan bahwa populasi Ukraina telah menurun sekitar 10 juta orang sejak Rusia melakukan invasi.

Pada Selasa (22/10/2024), dia mengatakan bahwa turunnya populasi tersebut akibat eksodus pengungsi, penurunan angka kelahiran, dan kematian akibat perang.

Rusia melakukan invasi skala penuh di Ukraina pada 2022 lalu. Hingga saat ini, konflik antara dua negara tersebut belum juga menemui titik terang.

Menurut PBB, Eropa Timur khususnya Ukraina telah mengalami tren penurunan populasi sebelum Rusia menginvasi. Namun, invasi telah mempercepatnya dan konflik semakin memperburuk situasi.

1. Penurunan populasi sejak 2014

Dampak serangan Rusia di Ukraina (Twitter.com/Volodymyr Zelenskyy / Володимир Зеленський)

Populasi Ukraina sekitar 45 juta jiwa pada 2014, saat Moskow pertama kali menginvasi dan mencaplok Krimea. UNFPA mengatakan saat ini tidak ada sensus, tetapi jelas telah terjadi penurunan populasi yang dramatis di Ukraina akibat perang.

"Secara keseluruhan, populasi Ukraina telah menurun sekitar 10 juta sejak 2014 dan sekitar 8 juta sejak dimulainya invasi skala penuh pada tahun 2022," kata Bauer, dikutip CBS.

Invasi Rusia terbaru dilakukan pada Februari 2022. Populasi Ukraina saat itu telah menyusut menjadi 43 juta jiwa. Kini akibat perang yang terus berlangsung, populasi itu turun drastis menjadi hanya sekitar 35 juta jiwa.

2. Kombinasi berbagai faktor

Editorial Team

EditorPri Saja

Tonton lebih seru di