bendera China (pixabay.com/SW1994)
Dalam diskusi selanjutnya, banyak anggota Dewan PBB menyatakan keprihatinan mendalam atas situasi kemanusiaan yang dihadapi Korea Utara. Mereka mendesak pemerintah setempat untuk mematuhi resolusi terkait hak asasi manusia dan instrumen PBB.
Meskipun tidak ada delegasi dari Pyongyang yang menghadiri sesi tersebut, perwakilan dari China dan Rusia berpendapat bahwa Dewan Keamanan PBB bukanlah tempat untuk meninjau masalah hak asasi manusia Korea Utara.
Dilansjir Al Jazeera, Dmitry Polyansky, wakil duta besar Rusia untuk PBB, mengatakan debat itu adalah "upaya sinis dan munafik oleh AS dan sekutunya untuk memajukan agenda politik mereka sendiri."
Sementara itu, China menentang pertemuan publik yang mengkritik Korea Utara. “Dewan harus memainkan peran konstruktif dalam melanjutkan pembicaraan dan meredakan ketegangan,” kata Wakil Duta Besar China untuk PBB Geng Shuang dalam pertemuan tersebut.
“Mendorong dewan untuk mempertimbangkan situasi hak asasi manusia di Korea Utara tidak akan membantu meredakan, tetapi juga meningkatkan situasi. Itu tidak bertanggung jawab, tidak konstruktif dan menyalahgunakan kekuasaan dewan,” kata Shuang.