Pembahasan Perdagangan AS-China Rampung, Apa Hasilnya?

- AS dan China sepakat untuk menghapus pembatasan ekspor
- Masih ada waktu negosiasi tarif hingga 10 Agustus
- Hasil positif dari komunikasi Trump-Xi, meskipun masih ada perbedaan yang dalam
Jakarta, IDN Times - Pejabat Amerika Serikat (AS) dan China menyetujui kerangka kerja untuk mengembalikan gencatan senjata perdagangan ke jalur yang benar. Mereka juga sepakat akan menghapus pembatasan ekspor China terhadap tanah jarang.
Meski demikian, tidak ada tanda-tanda penyelesaian jangka panjang terhadap perbedaan perdagangan yang telah berlangsung lama.
Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick mengatakan, kesepakatan kerja itu menjadi dasar dari kesepakatan bulan lalu yang dicapai di Jenewa, yakni untuk melonggarkan tarif pembalasan bilateral yang telah mencapai tingkat 3 digit dan sangat tinggi.
Namun, kesepakatan Jenewa goyah karena pembatasan China terus berlangsung terhadap ekspor mineral penting. Hal ini mendorong pemerintahan Presiden AS Donald Trump untuk menanggapi dengan kontrol ekspor sendiri, yang berujung pada pencegahan software semikonduktor, bahan kimia dan barang teknologi lainnya ke China.
1. Ada penghapusan pembatasan ekspor AS

Kepada awak media, Lutnick mengatakan, kesepakatan yang dicapai di London akan menghapus beberapa pembatasan ekspor AS baru-baru ini. Namun, ia tidak memberikan rincian usai pembicaraan berakhir pada Selasa (10/6/2025) tengah malam waktu London.
"Kami telah mencapai kerangka kerja untuk menerapkan konsensus Jenewa dan panggilan telepon antara kedua presiden," kata Lutnick, dilansir dari Channel News Asia, Rabu (11/6/2025).
Ia mengatakan, akan membahas hasil pertemuan ini dengan Trump dan memastikan sang presiden menyetujuinya. Begitu pula dengan pihak China.
"Jika disetujui kedua pemimpin, kami akan menerapkan kerangka kerja tersebut," seru Lutnick.
Dalam pengarahan terpisah, Wakil Menteri Perdagangan China Li Chenggang juga mengatakan kerangka kerja perdagangan telah dicapai yang akan dibawa kembali ke para pemimpin AS dan China.
"Kedua belah pihak, pada prinsipnya, telah mencapai kerangka kerja untuk menerapkan konsensus yang dicapai oleh kedua kepala negara selama panggilan telepon pada 5 Juni dan konsensus yang dicapai pada pertemuan Jenewa," kata Li kepada wartawan.
2. Masih ada waktu negosiasi tarif
Perselisihan tersebut mungkin mencegah perjanjian Jenewa dari kehancuran akibat kontrol ekspor yang saling bertentangan. Hanya saja tidak banyak membantu menyelesaikan perbedaan mendalam atas tarif sepihak Trump dan keluhan lama AS tentang model ekonomi China yang dipimpin negara dan didorong ekspor.
Kedua belah pihak memiliki waktu hingga 10 Agustus untuk menegosiasikan perjanjian yang lebih komprehensif untuk meredakan ketegangan perdagangan, atau tarif akan kembali dari sekitar 30 persen menjadi 145 persen di pihak AS dan dari 10 persen menjadi 125 persen di pihak China.
Investor, yang sebelumnya sangat terpukul oleh gejolak perdagangan, memberikan respons yang hati-hati dan indeks MSCI untuk saham Asia-Pasifik di luar Jepang naik 0,2 persen.
"Intinya ada pada detailnya, tetapi kurangnya reaksi menunjukkan hasil ini sepenuhnya diharapkan," kata Chris Weston, kepala penelitian di Pepperstone di Melbourne.
3. Hasil baik dari komunikasi Trump-Xi

Putaran kedua pembicaraan AS-China mendapat dorongan besar oleh panggilan telepon langka antara Trump dan Presiden Xi Jinping minggu lalu. Data bea cukai yang diterbitkan pada hari Senin menunjukkan bahwa ekspor China ke AS anjlok 34,5 persen pada bulan Mei, penurunan paling tajam sejak merebaknya pandemi Covid-19.
Meskipun dampaknya terhadap inflasi AS dan pasar tenaga kerjanya sejauh ini masih belum terlalu terasa, tarif telah memukul kepercayaan bisnis dan rumah tangga AS dan dolar tetap tertekan.
Beijing memegang monopoli atas magnet tanah jarang, komponen penting dalam motor kendaraan listrik. Keputusannya untuk menangguhkan ekspor berbagai mineral dan magnet penting telah mengacaukan rantai pasokan global.
Pada Mei lalu, AS menanggapi dengan menghentikan pengiriman perangkat lunak desain semikonduktor dan bahan kimia serta peralatan penerbangan, mencabut lisensi ekspor yang telah dikeluarkan sebelumnya.
Tepat setelah kesepakatan kerangka kerja diumumkan, pengadilan banding AS mengizinkan tarif Trump yang paling luas untuk tetap berlaku sementara pengadilan meninjau keputusan pengadilan yang lebih rendah yang memblokirnya dengan alasan bahwa tarif tersebut melampaui kewenangan hukum Trump dengan memberlakukannya.
Keputusan tersebut tetap menghidupkan titik tekanan utama terhadap China, yaitu bea masuk timbal balik 34 persen yang saat ini ditangguhkan Trump yang telah mendorong peningkatan tarif yang cepat.