Jakarta, IDN Times - Kepala pemberontak Rapid Support Forces (RSF), Mohamed Hamdan Dagalo, mendeklarasikan pembentukan pemerintahan tersendiri yang terpisah dari Sudan di tengah perayaan 2 tahun perang sipil.
"Kelompok kami dan warga sipil di wilayah dudukan RSF telah memilih jalur berbeda dan mendeklarasikan pendirian pemerintahan yang adil dan bersatu. Ini adalah sebuah koalisi sipil yang luas. Kami sedang mendirikan masa depan realistis untuk Sudan," terangnya pada Rabu (16/4/2025), dikutip dari CNN.
Pekan lalu, pemerintah Sudan menggugat Uni Emirat Arab (UEA) di International Court of Justice (ICJ) atas kontribusi dalam pembunuhan massal di Darfur. Mereka mendesak UAE menarik diri dalam perang sipil Sudan dan berhenti membantu RSF.