Pemerintah Amerika Serikat Ditutup, Begini Dampaknya pada Warga Sipil

Washington DC, IDN Times - Pemerintah Amerika Serikat sudah ditutup secara parsial selama 15 hari. Presiden Donald Trump pun bersikeras bahwa ia bisa saja mendeklarasikan status darurat bila keinginannya untuk membangun tembok perbatasan antara Amerika Serikat dan Meksiko tidak disetujui oleh Kongres.
Pertengkaran di level atas ini berdampak kepada rakyat sipil, terutama mereka dengan status ekonomi tidak mampu. Bila hingga Februari mendatang pemerintah tetap tidak berfungsi normal, puluhan jutaan warga yang menggantungkan hidupnya pada bantuan makanan dari negara akan semakin menderita.
1. Program stempel makanan terancam kesulitan, bahkan kehilangan, anggaran
Bagi rakyat tidak mampu, pemerintah federal menyediakan program stempel makanan yang juga dikenal sebagai Supplemental Nutrition Assistance Program (SNAP). Berdasarkan organisasi pengawas pemerintah, Center on Budget and Policy Priorities, ada sekitar 42 juta warga Amerika Serikat yang jadi peserta program tersebut. Dari angka itu, lebih dari 60 persen adalah orang dewasa dengan anak-anak.
Departemen Pertanian merupakan lembaga yang mengawasi program itu di level federal. Dikutip dari CNBC, belum ada anggaran yang dialokasikan setelah bulan Januari. Kongres sendiri hanya mampu menyediakan anggaran darurat sebesar Rp42 triliun untuk Januari dan tak cukup untuk dipaksakan hingga Februari. Alhasil, bila pemerintah tetap ditutup sampai Maret, maka takkan ada anggaran sama sekali untuk SNAP.