Chisinau, IDN Times - Moldova baru saja melangsungkan pemilihan presiden pada hari Minggu (01/11). Pada pemilihan presiden kali ini mempertemukan dua calon kuat yang berbeda haluan, di mana pemimpin incumben Igor Dodon yang pro Rusia dan calon presiden Maia Shandu yang pro terhadap Uni Eropa.
Meskipun tergolong negara miskin dan kecil dengan penduduk hanya sebesar 3,5 juta jiwa. Pilpres di Moldova kali ini begitu penting karena menjadi penentu arah dan pandangan negara pecahan Uni Soviet tersebut kedepannya.