Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bendera Ukraina. (pexels.com/andrii-smuryhin)

Jakarta, IDN Times - Parlemen Ukraina menyetujui perpanjangan darurat militer hingga Agustus 2025. Kebijakan ini berlaku sejak serangan Rusia pada 2022. 

"Untuk ke 15 kalinya secara berturut-turut, parlemen menyetujui perpanjangan keadaan darirat militer hingga 90 hari ke depan atau sampai 6 Agustus 2025. Kebijakan ini disetujui oleh 357 anggota dan hanya ditolak oleh 1 anggota parlemen," tutur salah seorang anggota parlemen Ukraina, Yaroslav Zhelezniak, pada Kamis (17/4/2025), dikutip dari Ukrainska Pravda

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy sudah mengajukan Undang-Undang (UU) perpanjangan keadaan darurat militer kepada parlemen beberapa hari sebelumnya. 

1. Darurat militer melarang penyelenggaraan pilpres di Ukraina

Perpanjangan darurat militer di Ukraina akan berdampak pada penundaan pemilihan presiden (pilpres) di Ukraina. Kepala Komisi Pemilihan Umum Pusat (CEC), Oleh Didenko, menyebut darurat militer menunjukkan seberapa buruk situasi di Ukraina. 

"Ketika perang masih berlangsung, maka dibutuhkan waktu untuk mengorganisir pemilu yang lebih baik, tapi tidak berlebihan. Kami harus mempersiapkan sebaik mungkin pemilu setelah perang dan mengonfirmasi arah demokrasi Ukraina," tuturnya, dikutip El Pais

Ia mengatakan bahwa pemilu seharusnya tidak ditunda karena penundaan masa jabatan presiden bisa dianggap sebagai upaya mempepanjang kekuasaan. Namun, perang menyebabkan pemilu harus ditunda. 

"Saat ini, kami memiliki alasan yang jelas kenapa kami tidak dapat melakukannya. Ini karena perang skala besar masih berlangsung dan kami tidak dapat menjamin keamanan dari pemilih dan proses demokrasi ini memenuhi standar demokrasi internasional," tambahnya. 

2. Poroschenko sebut pemerintah memanfaatkan darurat militer untuk kepentingannya

Editorial Team

EditorRama

Tonton lebih seru di