Pemimpin Jerman Khawatir Kebencian Anti Yahudi Meningkat 

Dilansir Associated Press, Scholz mengatakan dia marah dengan agitasi anti-Semit yang menyebar ketika perang Gaza berkecamuk. Hal ini dia sampaikan pada peresmian Sinagoge Weill di kota Dessau, yang sinagogenya dihancurkan oleh Nazi 85 tahun lalu.

“Saya sangat marah dengan kebencian anti-Semit dan agitasi tidak manusiawi yang merebak sejak tanggal 7 Oktober, di internet, di media sosial, dan juga di Jerman," kata Scholz.

Nama sinagoge yang diresmikan Scholz diambil dari nama komposer kelahiran Jerman Kurt Weill, yang melarikan diri dari Nazi Jerman pada 1933, dan ayahnya Albert Weill merupakan seorang penyanyi di Dessau.

“Sinagoge yang berada di tengah-tengah Dessau ini mengatakan bahwa kehidupan Yahudi adalah dan tetap menjadi bagian dari Jerman. Itu miliknya di sini. Jerman akan melakukan segalanya untuk melindungi dan memperkuat kehidupan Yahudi," ujar Scholz.

Pada Minggu, ribuan orang menggelar demonestrasi di Berlin, yang menentang anti-Semit dan dukungan terhadap Israel. Mereka membawa bendera Israel atau poster dengan foto beberapa orang yang dilaporkan hilang atau disandera oleh Hamas.

Protes tersebut diselenggarakan oleh berbagai organisasi. Penyelenggara memperkirakan lebih dari 20 ribu orang ambil bagian, sedangkan polisi menyebutkan jumlahnya 10 ribu orang.

"Sungguh tidak tertahankan bahwa orang-orang Yahudi kembali hidup dalam ketakutan hari ini, di negara kita mana pun. Setiap serangan terhadap orang-orang Yahudi, terhadap institusi-institusi Yahudi adalah aib bagi Jerman. Dan setiap serangan membuatku malu dan marah," kata Presiden Steinmeier kepada mereka yang berkumpul di depan Gerbang Brandenburg di Berlin.

Susanne Liebegott, seorang guru berusia 60 tahun, mengatakan dia menghadiri demosntrasi di Berlin karena penting untuk menentang anti-Semitisme.

“Saya belum tentu pro-Israel dan tidak terlalu mengambil sikap. Namun anti-Semitisme di Jerman, yang juga sedang meningkat, sangat membuat saya khawatir,” katanya.

Carsten Remmers, seorang manajer bisnis musik yang menghadiri unjuk rasa bersama putrinya yang berusia empat tahun, mengatakan penting bagi orang Jerman untuk menyampaikan dukungan kepada Israel.

Asosiasi Federal Pusat Penelitian dan Informasi anti-Semitisme (RIAS) menyoroti peningkatan tajam tindakan anti-Semitisme di Jerman. RIAS mencatat, pada 7-15 Oktober ada 202 insiden anti-Semit, dibandingkan hanya 59 insiden pada minggu yang sama pada tahun lalu.

Sigmount Koenigsberg, seorang tokoh anti-Semitisme untuk komunitas Yahudi, mengatakan meningkatnya insiden anti-Yahudi mengingatkan kembali kenangan menyakitkan mengenai Nazi Jerman.

“Ini pertama kalinya sejak pemerintahan Nazi hal ini terjadi lagi di Jerman. Ini mengingatkan komunitas saya akan masa mengerikan itu,” katanya, dilansir AP.