Pemimpinya Ditolak Masuk, Moldova Minta Rusia Tidak Intervensi

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Moldova dengan tegas melarang Gubernur Republik Tatarstan, Rusia, Rustam Minnikhanov untuk masuk ke teritorinya sejak Senin (17/4/2023). Pasalnya, negaranya akan menghadapi pemilihan umum regional pada 30 April mendatang.
Keputusan baru Moldova ini semakin memanaskan tensi dengan Rusia yang disebut melancarkan serangan hybrid ke negaranya. Presiden Maia Sandu juga sudah menyerukan warga agar ikut demonstrasi pro-Barat agar membuktikan bahwa penduduk Moldova ingin masuk Uni Eropa (UE).
1. Menolak kunjungannya sebelum diadakan pemilu regional
Polisi Perbatasan Moldova mengungkapkan bahwa Minnikhanov memang dijadwalkan untuk datang ke Gagauzia pada bulan ini. Chisinau pun menganggap kunjungan itu tidak pantas karena dilakukan menjelang pemilu regional.
"Dukungan kepada salah satu kandidat dalam pemilu lokal di Moldova adalah alasan yang valid dan otoritas meminta birokrat Rusia agar tidak ikut campur dalam mengintervensi urusan dalam negeri negara kami," kata Raisa Novitsky selaku juru bicara Polisi Perbatasan, dikutip Reuters.
Ia pun menyebut bahwa masuknya Minnikhanov tidak disetujui oleh pemerintah Moldova dan pemerintah otonom Gagauzia juga tidak memiliki rencana dalam menggelar forum internasional.
Sebagai informasi, Gagauzia akan menggelar pemilu regional yang dijadwalkan pada 30 April. Terdapat delapan kandidat yang meminta dukungan kepada politikus Rusia karena mayoritas warga di sana punya pandangan pro-Rusia.