Moldova Beri Hukuman Tambahan pada Oligarki pro-Rusia

Jakarta, IDN Times - Pengadilan Moldova resmi memberikan hukuman tambahan kepada oligarki pro-Rusia, Ilan Shor pada Kamis (13/4/2023). Pasalnya, Shor yang diduga sudah melarikan diri ke Israel tersebut disebut terlibat dalam kasus korupsi dan pencucian uang di negaranya.
Shor bersama partainya diketahui terus menyuarakan gerakan protes untuk menggoyahkan stabilitas Moldova di tengah perang Rusia-Ukraina. Ia pun disebut menjadi alat Moskow dalam rencana melengserkan Presiden Maia Sandu dan mengembalikan pemerintahan pro-Rusia.
1. Shor dijatuhi hukuman 15 tahun penjara
Pengadilan Chisinau resmi memberikan hukuman 15 tahun penjara kepada Ilan Shor atas tindakan korupsi dan pencucian uang. Hukuman itu termasuk penyitaan sejumlah properti yang nilainya mencapai 270 juta dolar AS (Rp3,9 triliun).
"Pengadilan menetapkan hukuman kepada Shor hingga 15 tahun penjara. Ia akan dihukum, entah itu di Israel atau di Moldova. Semua propertinya akan disita mulai saat ini demi kepentingan negara yang mencapai Rp3,9 triliun," terang Olesea Stamate selaku anggota parlemen dari Partai Aksi dan Solidaritas, dikutip Ukrinform.
Stamate menambahkan bahwa ini hanyalah satu kasus yang menjerat Shor. Pengadilan juga belum menjatuhkan hukuman pada kasus-kasus lainnya. Ia pun tidak menjelaskan secara detail kasus tersebut.
2. Shor menolak putusan hukum di Moldova
Melalui media sosialnya, Shor pun menolak putusan hukum yang ditetapkan padanya. Ia menyebut bahwa hukuman tersebut merupakan bentuk pembalasan atas upaya demonstrasi yang disuarakannya.
"Keputusan hari ini dari Pengadilan Chisinau adalah ilegal. Ini dilakukan dalam tekanan hebat dan dalam pelanggaran dari seluruh penyediaan hukum. Hukuman ini akan dibatalkan, sehari setelah rezim saat ini berhasil dilengserkan," katanya, dilansir RFE/RL.
Sementara, kuasa hukum Shor, Iulian Balan mengatakan bahwa ia akan mengajukan banding dan melawan keputusan tersebut di Pengadilan Tinggi.
Sebelumnya, Shor sudah dihukum 7,5 tahun penjara pada 2017 lantaran melakukan pengalihan uang ketika menjabat sebagai kepala Banca de Economii.
3. Shor bisa ditangkap jika keluar dari Israel

Kepala Kantor Kejaksaan Anti-Korupsi, Veronica Dragalin mengatakan bahwa Interpol dapat mengimplementasikan perintah penangkapan kepada Shor. Namun, itu bisa terjadi hanya jika Shor bepergian keluar dari Israel.
"Otoritas Israel juga memungkinkan untuk mengakui hukuman ini, sehingga jeratan hukum kepada Shor dapat diberlakukan di Israel selain di Moldova. Ini merupakan salah satu opsi," papar Dragalin.
Dilaporkan Balkan Insight, Presiden Maia Sandu juga mendeklarasikan bahwa tetapan hukum itu adalah sebuah kemenangan. Ia menyebut bahwa ini adalah pesan kepada hakim agar dapat menyeret pelaku korupsi besar, seperti Shor.
"Ini adalah salah satu jalan keadilan yang dapat meningkatkan legitimasi, lewat keputusan hukum dalam menghukum pencuri dan menegakkan keadilan," tulis Sandu dalam unggahan di Facebook-nya.