Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi penembakan (unsplash.com/Max Kleinen)
ilustrasi penembakan (unsplash.com/Max Kleinen)

Intinya sih...

  • Pemukim Israel meninggal dunia akibat penembakan di Tepi Barat yang diduduki.
  • Dua warga Israel terluka parah dalam penembakan di Jalan 446 oleh seorang pria bersenjata.
  • Kelompok Palestina Hamas memuji serangan itu sebagai respons atas agresi Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza dan Tepi Barat.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Seorang pemukim Israel dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (15/5/2025) setelah mengalami luka parah akibat penembakan di wilayah utara Tepi Barat yang diduduki. 

Pada Rabu (14/5/2025) malam, layanan medis darurat Israel melaporkan bahwa dua warga Israel terluka parah setelah seorang pria bersenjata menembaki kendaraan mereka. Insiden itu terjadi di Jalan 446, yang terletak antara desa Palestina Bruqin dan permukiman ilegal Israel, Peduel.

Dilansir dari BBC, korban adalah Tzeela Gez dan suaminya Hananel, yang sedang dalam perjalanan ke rumah sakit untuk melahirkan. Dokter kemudian melakukan operasi caesar darurat untuk menyelamatkan sang bayi, yang lahir dalam kondisi serius namun stabil. Sayangnya, nyawa Gez tidak dapat diselamatkan.

1. Smotrich serukan penghancuran desa-desa Palestina di sekitar lokasi kejadian

Belum ada pihak yang bertanggung jawab atas penembakan tersebut. Namun, kelompok Palestina Hamas memuji serangan itu sebagai respons heroik atas meningkatnya agresi Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza dan Tepi Barat.

"Operasi penembakan heroik yang menargetkan kendaraan pemukim di dekat kota Bruqin, sebelah barat Salfit, terjadi sebagai respons terhadap meningkatnya kejahatan dan agresi berkelanjutan yang dilakukan oleh pendudukan terhadap rakyat kami di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki, serta terhadap tahanan dan tempat-tempat suci kami," kata Hamas, dikutip dari Anadolu.

Militer Israel menyatakan bahwa pasukannya sedang memburu pelaku penembakan tersebut. Para tentara dilaporkan telah mengepung desa Bruqin. Sementara itu, Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, menyerukan penghancuran desa-desa Palestina di sekitar lokasi kejadian sebagai balasan atas serangan tersebut.

“Sama seperti kita meratakan Rafah, Khan Younis dan Gaza, kita harus meratakan sarang teror di Yudea dan Samaria (nama Tepi Barat dalam Alkitab). (Desa-desa Palestina) Bruqin dan Kafr al-Dik harusnya terlihat seperti Shejaiya (lingkungan di Kota Gaza) dan Tel al-Sultan (lingkungan di Rafah),” tulis Smotrich di X.

2. Pasukan Israel diperintah untuk merespons dengan kekuatan maksimum

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan bahwa ia sangat terkejut atas serangan terhadap pasangan suami istri tersebut. 

“Peristiwa tercela ini menggambarkan dengan jelas perbedaan antara kita — mereka yang menghargai dan menghadirkan kehidupan — dan para teroris keji yang tujuan hidupnya adalah membunuh kita dan memutus nyawa,” tambahnya.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan telah memerintahkan militer untuk mengidentifikasi asal usul para penyerang dan merespons dengan kekuatan maksimum.

3. Kekerasan di Tepi Barat melonjak sejak Oktober 2023

Ratusan warga Palestina dan puluhan warga Israel telah tewas dalam lonjakan kekerasan di Tepi Barat sejak dimulainya serangan Hamas di Israel pada 7 Oktober 2023. Sementara itu, serangan balasan Israel di Jalur Gaza telah menewaskan lebih dari 52 ribu warga Palestina, dengan sebagian besar korban adalah perempuan dana anak-anak.

Sejak menguasai Tepi Barat dan Yerusalem Timur dalam perang Timur Tengah pada 1967, Israel telah membangun sekitar 160 permukiman yang menampung sekitar 700 ribu warga Yahudi. Sebagian besar komunitas internasional menganggap permukiman tersebut ilegal berdasarkan hukum internasional, namun Israel membantahnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorFatimah