Ilustrasi teroris (IDN Times/Mardya Shakti)
Melansir dari Al Jazeera, Shigenobu pernah terlibat dalam berbagai gerakan protes pada 1960-an dan 70-an di negaranya, termasuk menentang Perang Vietnam dan rencana pemerintah untuk membiarkan militer Amerika Serikat tetap berada di Jepang. Pada 1971, Shigenobu mendirikan Tentara Merah Jepang setelah melakukan perjalanan ke Lebanon.
Kelompok yang didirikan Shigenobu ini bergabung dengan para pejuang Palestina untuk melawan Israel. Kelompok itu bertanggung jawab atas beberapa serangan mematikan di berbagai negara, termasuk pembajakan pesawat maskapai Jepang dan Malaysia.
Bersama dengan kelompoknya itu, Shigenobu diyakini telah mendalangi serangan terhadap bandara internasional dekat Tel Aviv, Israel pada 1972, yang menewaskan 26 orang dan melukai 80 lainnya. Dalam serangan itu salah satu anggota bernama Kozo Okamoto terluka dan berhasil ditangkap, tapi dibebaskan pada 1985 dalam pertukaran tahanan dengan Palestina.
Setelah serangan terhadap kedutaan Prancis di Belanda pada 1974, kelompok itu melakukan penyerangan terhadap konsulat AS di Kuala Lumpur, Malaysia pada 1975. Aksi teror terakhir kelompok itu dilaporkan terjadi pada 1988, yang melakukan serangan bom di fasilitas militer AS di Naples, Italia.
Pihak berwenang Jepang masih berusaha mencari keberadaan sisa anggota dari kelompok tersebut, termasuk Okamato yang dilaporkan berada di Lebanon.