Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pesawat maskapai Malaysia Airlines. (unsplash.com/munib_100)

Jakarta, IDN Times - Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa (ECHR), pada Rabu (9/7/2025), menetapkan Rusia bersalah atas kasus jatuhnya pesawat maskapai Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH17 di Ukraina pada Juli 2014.  

Pada Mei, International Civil Aviation Organization (ICAO) sudah menjatuhkan putusan bahwa Rusia bersalah atas kecelakaan pesawat MH17 di Ukraina. Putusan ini menjadi yang pertama dilakukan organisasi di bawah naungan PBB tersebut. 

Ketetapan ini mendapat sambutan baik dari Australia dan Belanda yang terus menuntut kasus ini karena korban tewas mayoritas berasal dari kedua negara tersebut. 

1. Belanda sebut putusan ini mengarah pada keadilan bagi kerabat korban

Perdana Menteri Belanda, Dick Schoof, menyambut baik putusan ECHR yang mengakui kesalahan Rusia atas jatuhnya pesawat MH17. Langkah ini akan memberikan keadilan bagi kerabat korban. 

“Penetapan Rusia bertanggung jawab atas menjatuhkan pesawat MH17 ini adalah langkah penting yang mengarah pada keadilan. Pikiran saya mengarah pada kerabat korban yang kehilangan anggota keluarganya selama bertahun-tahun,” tuturnya, dikutip NL Times

Menteri Luar Negeri Belanda, Caspar Veldkamp, menyebut bahwa keadilan ini bekerja dalam waktu cukup lama. Ia menyatakan bahwa Belanda akan terus melakukan apapun untuk mendapat keadilan. 

Ia pun mengakui bahwa pemerintah Belanda tidak dapat mencegah kesedihan yang dialami kerabat korban. Namun, menurutnnya penting untuk mengetahui bahwa Rusia bersalah dalam kasus ini. 

2. Yayasan Vliegramp MH17 yakin Rusia tidak akan mau mengakui kesalahannya

Malaysia Airlines. (unsplash.com/obtjk)

Kepala Yayasan Vliegramp MH17, Piet Ploeg, mengungkapkan bahwa putusan ECHR kepada Rusia ini membawa kelegaan terhadap seluruh kerabat korban. 

“Pengakuan ini adalah apa yang kami harapkan sebagai kerabat korban selama bertahun-tahun. Sebuah negara tidak dapat lari begitu saja dari tanggung jawab besar ini,” ungkapnya. 

Ploeg menambahkan, putusan ini diharapkan akan membawa dampak global kepada Rusia dan bagaimana negara itu dapat menghadapi ini semua. Ia pun berharap dunia dapat belajar dari kasus penerbangan MH17. 

Ia menyatakan bahwa tidak yakin pemerintah Rusia akan mengakui kesalahannya dalam penembakan pesawat MH17. Namun, ia menyebut setidaknya seluruh dunia tahu kesalahan Rusia. 

3. Sebut Rusia sengaja lakukan pembunuhan tanpa proses hukum di Donbass

Tak hanya bertanggung jawab menjatuhkan pesawat MH17, ECHR juga menetapkan Rusia terlibat pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Donbass sejak 2014. 

“Rusia bertanggung jawab dalam pembunuhan warga sipil maupun personel militer Ukraina tanpa proses hukum. Mereka bahkan dieksekusi di luar zona perang dan mendapat penyiksaan, serta diharuskan ikut kerja paksa,” terangnya, dilansir The Moscow Times

Hakim ECHR menyebut Rusia juga melanggar HAM karena mengirim anak-anak Ukraina ke negaranya untuk diadopsi. Mereka meminta Moskow memulangkan anak-anak tersebut kepada keluarganya. 

Sementara itu, ECHR juga mendesak agar Rusia membebaskan seluruh warga sipil Ukraina yang masih ditahan. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorRama