Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
PA via Daily Mail

Nasib Charlie Gard, bayi berusia tujuh bulan dari London, Inggris, yang menderita penyakit genetik langka bernama mitochondrial depletion syndrome, semakin terombang-ambing. Hal ini terjadi setelah Pengadilan Tinggi London memutuskan bahwa ia sebaiknya dibiarkan meninggal. Pengadilan mendasarkan putusannya karena seluruh otot dalam tubuh Charlie melemah. Ia tak bisa menangis, bahkan mendengar suara apapun.

Sebelumnya, tim dokter dari Rumah Sakit Great Osmond yang merawat Charlie mengatakan bahwa putra dari pasangan Chris Gard dan Connie Yates tersebut sudah tidak mungkin diselamatkan sebab belum ada metode pengobatan yang memadai. Namun, Gard dan Yates bersikeras untuk membawa Charlie berobat ke Amerika Serikat. Mereka beralasan di negara tersebut ada rumah sakit yang sanggup menyembuhkan sang buah hati. Namun, upaya mereka juga masih harus menanti izin dari Pengadilan Tinggi.

Majelis Hakim memutuskan memberikan vonis itu usai mendengar pendapat para dokter.

Seperti dikutip dari The Telegraph, Hakim Justice Francis menyebutkan dalam putusannya bahwa Charlie sebaiknya dibiarkan meninggal demi kebaikannya sendiri. Ia menggunakan pendapat para dokter dari Great Osmond dan Barcelona yang sama-sama menyatakan kerusakan otak yang diderita Charlie tak bisa disembuhkan.

Bahkan dokter di AS yang dituju orangtua Charlie sendiri menyatakan bahwa kemungkinan besar kondisi bayi malang itu takkan membaik meski menjalani pengobatan yang ia tawarkan. Dokter tersebut mengaku bisa menjalankan terapi nucleoside yang sifatnya masih berupa eksperimen kepada Charlie bila ia tinggal di AS.

Pernyataannya semakin membuat hakim tak yakin. Ia berkata,"Saya bisa memahami pendapat-pendapat bahwa Charlie sangat terpengaruh oleh encephalopathy atau serangan virus di otak. Segala usaha kemungkinan akan sia-sia. Saya setuju kemungkinan besar terapi itu takkan menyembuhkannya."

Orangtua Charlie punya waktu tiga minggu untuk mengajukan banding.

Editorial Team

Tonton lebih seru di