Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Penguasa Arab Saudi: Israel Bisa Jadi Sekutu Potensial

Putra mahkota Mohammed Bin Salman (twitter.com/The Saudi Post)

Jakarta, IDN Times - Penguasa de facto Arab Saudi, Mohammed Bin Salman (MBS), mengatakan dia melihat Israel dapat menjadi sekutu dengan berbagai kepentingan yang sama.

Kendati begitu, dia menyaratkan untuk menyelesaikan permasalahan konfliknya dengan Palestina terlebih dahulu.

"Kami tidak melihat Israel sebagai musuh. Kami memandang mereka sebagai sekutu potensial, dengan banyak kepentingan yang dapat kami kejar bersama," kata MBS, mengutip MEE, Kamis (3/3/2022).

1. Berharap konflik Palestina dapat diselesaikan

Seorang pria membawa bendera Palestina di tengah asap hitam. (pixabay.com/Hosny_Salah)

Pernyataan yang dilontarkan MBS menandai langkah terbaru bagi Saudi di mana sebelumnya negara itu telah lama menyatakan keinginannya untuk menjalin hubungan resmi dengan Israel.

Namun, Saudi terus mengupayakan penyelesaian konflik Palestina. Syarat itu harus dipenuhi oleh Israel terlebih dahulu dengan menarik seluruh pasukannya dari wilayah yang diduduki.

"Kami melihat Israel sebagai sekutu potensial tetapi sebelum itu, ia harus menyelesaikan masalahnya dengan Palestina," kata MBS dikutip Andolu Agency.

Mengacu pada kesepakatan normalisasi Uni Emirat Arab (UEA) dengan Israel, MBS mengatakan, setiap negara memiliki kebebasan penuh untuk melakukan apa yang dilihatnya baik. Dia menambahkan bahwa Arab Saudi berharap dapat menemukan solusi untuk masalah antara Israel dan Palestina. 

2. Hubungan Saudi dengan Iran

Bendera Iran dan Arab Saudi (arabcenter.org)

Ditanya terkait hubungan Saudi dengan Iran, MBS mengatakan kerajaan tengah mengupayakan pembicaraan dengan Teheran untuk mencapai kesepakatan yang memuaskan keduanya.

Hubungan Saudi dan Iran kandas sejak 2016. Tahun lalu, keduanya sempat bertemu dan dimediasi Irak setelah ketegangan berlanjut akibat serangan pabrik minyak Saudi yang dituduhkan kepada Iran.

Dia mengatakan, pembicaraan langsung kedua negara dapat memungkinkan tercapainya situasi yang baik di masa depan bagi kekuatan regional di Timur Tengah itu.

"Iran adalah tetangga selamanya. Kami tidak bisa menyingkirkan mereka dan mereka tidak bisa menyingkirkan kami," kata MBS.

3. Beberapa negara telah normalisasi hubungan dengan Israel

Bendera Israel, Maroko, dan Amerika Serikat di sebuah pesawat dalam peringatan setahun normalisasi hubungan keduanya pada Desember 2021. (twitter.com/standwithus)

Arab Saudi merupakan salah satu dari beberapa negara Arab yang belum menormalisasi hubungannya dengan Israel. Beberapa negara Arab lainnya telah melakukan demikian.

Setelah Mesir dan Yordania menandatangani kesepakatan yang disponsori AS untuk menormalkan hubungan dengan Israel pada September 2020, UEA mengikuti.

Tiga negara Arab lainnya yakni Bahrain, Maroko dan Sudan kemudian bergabung dengan UEA dalam langkah kontroversial yang dikenal sebagai Kesepakatan Abraham.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us