Penguasa Arab Saudi: Israel Bisa Jadi Sekutu Potensial

Jakarta, IDN Times - Penguasa de facto Arab Saudi, Mohammed Bin Salman (MBS), mengatakan dia melihat Israel dapat menjadi sekutu dengan berbagai kepentingan yang sama.
Kendati begitu, dia menyaratkan untuk menyelesaikan permasalahan konfliknya dengan Palestina terlebih dahulu.
"Kami tidak melihat Israel sebagai musuh. Kami memandang mereka sebagai sekutu potensial, dengan banyak kepentingan yang dapat kami kejar bersama," kata MBS, mengutip MEE, Kamis (3/3/2022).
1. Berharap konflik Palestina dapat diselesaikan

Pernyataan yang dilontarkan MBS menandai langkah terbaru bagi Saudi di mana sebelumnya negara itu telah lama menyatakan keinginannya untuk menjalin hubungan resmi dengan Israel.
Namun, Saudi terus mengupayakan penyelesaian konflik Palestina. Syarat itu harus dipenuhi oleh Israel terlebih dahulu dengan menarik seluruh pasukannya dari wilayah yang diduduki.
"Kami melihat Israel sebagai sekutu potensial tetapi sebelum itu, ia harus menyelesaikan masalahnya dengan Palestina," kata MBS dikutip Andolu Agency.
Mengacu pada kesepakatan normalisasi Uni Emirat Arab (UEA) dengan Israel, MBS mengatakan, setiap negara memiliki kebebasan penuh untuk melakukan apa yang dilihatnya baik. Dia menambahkan bahwa Arab Saudi berharap dapat menemukan solusi untuk masalah antara Israel dan Palestina.
2. Hubungan Saudi dengan Iran

Ditanya terkait hubungan Saudi dengan Iran, MBS mengatakan kerajaan tengah mengupayakan pembicaraan dengan Teheran untuk mencapai kesepakatan yang memuaskan keduanya.
Hubungan Saudi dan Iran kandas sejak 2016. Tahun lalu, keduanya sempat bertemu dan dimediasi Irak setelah ketegangan berlanjut akibat serangan pabrik minyak Saudi yang dituduhkan kepada Iran.
Dia mengatakan, pembicaraan langsung kedua negara dapat memungkinkan tercapainya situasi yang baik di masa depan bagi kekuatan regional di Timur Tengah itu.
"Iran adalah tetangga selamanya. Kami tidak bisa menyingkirkan mereka dan mereka tidak bisa menyingkirkan kami," kata MBS.
3. Beberapa negara telah normalisasi hubungan dengan Israel

Arab Saudi merupakan salah satu dari beberapa negara Arab yang belum menormalisasi hubungannya dengan Israel. Beberapa negara Arab lainnya telah melakukan demikian.
Setelah Mesir dan Yordania menandatangani kesepakatan yang disponsori AS untuk menormalkan hubungan dengan Israel pada September 2020, UEA mengikuti.
Tiga negara Arab lainnya yakni Bahrain, Maroko dan Sudan kemudian bergabung dengan UEA dalam langkah kontroversial yang dikenal sebagai Kesepakatan Abraham.