Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi penjara (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi penjara (pexels.com/RDNE Stock project)

Intinya sih...

  • Rencana pemindahan tahanan picu pertikaian geng.

  • Penjara Ekuador jadi sarang geng narkotika.

  • Dua geng besar dicap teroris oleh AS.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Kerusuhan besar yaang mengguncang penjara Machala di Provinsi El Oro, Ekuador selatan pada Minggu (9/11/2025), menewaskan sedikitnya 31 narapidana. Badan pengelola penjara, SNAI Ekuador, melaporkan bahwa 27 tahanan ditemukan tergantung, sementara empat lainnya tewas akibat bentrok bersenjata yang juga melukai 33 tahanan dan satu polisi. Aksi brutal ini pecah sekitar pukul 03.00 waktu setempat, disertai suara tembakan, ledakan, dan jeritan minta tolong dari dalam kompleks penjara, dilansir dari Daily Mail.

Petugas keamanan kemudian menemukan para korban di lantai tiga setelah meredam gelombang kekerasan geng yang baru muncul. Unit polisi khusus segera menyerbu dan mengambil alih kendali penuh atas fasilitas itu sesuai pernyataan SNAI di platform X. Tim forensik medis telah berada di lokasi untuk memastikan penyebab kematian, meski kondisi para korban luka masih belum diumumkan secara rinci.

1. Rencana pemindahan tahanan picu pertikaian geng

ilustrasi pelaku kejahatan tertangkap polisi (pexels.com/Kindel Media)

Insiden ini diyakini berawal dari rencana pemindahan sejumlah tahanan ke penjara supermaksimum El Encuentro di Provinsi Santa Elena. Fasilitas baru yang dibangun di bawah pemerintahan Presiden Ekuador, Daniel Noboa, itu dijadwalkan beroperasi pada akhir November mendatang.

Kementerian Dalam Negeri sebelumnya mengumumkan bahwa kompleks tersebut akan dilengkapi sistem keamanan tercanggih di negara itu. Langkah pemindahan ini ternyata menyalakan kembali rivalitas di antara kelompok geng yang bersaing menguasai jaringan dalam penjara

2. Penjara Ekuador jadi sarang geng narkotika

ilustrasi perdagangan komoditas gelap (pexels.com/MART PRODUCTION)

Lembaga pemasyarakatan di Ekuador kerap disebut sebagai salah satu yang paling berbahaya di Amerika Latin. Tingkat kepadatan ekstrem, lemahnya pengawasan, dan praktik korupsi memungkinkan geng-geng terkait kartel narkotika Kolombia dan Meksiko menjalankan operasi dari balik jeruji. Laporan Insight Crime 2024 menyebut lebih dari 500 tahanan telah tewas akibat kekerasan sejak 2021.

Pada akhir September lalu, bentrokan di penjara Machala juga menewaskan 14 narapidana dan satu sipir. Tidak lama setelah itu, kerusuhan di penjara Esmeraldas dekat perbatasan Kolombia menelan 17 korban jiwa. Pemerintahan Noboa menilai persaingan wilayah antargeng menjadi pemicu utama serangkaian kekerasan yang terus berulang di penjara-penjara negara tersebut, dilansir dari Al Jazeera.

3. Dua geng besar dicap teroris oleh AS

ilustrasi anggota geng (pexels.com/KN WILD NATURE)

Dilansir dari BBC, dua kelompok kriminal besar di penjara Ekuador, yakni Los Lobos dan Los Choneros, telah ditetapkan sebagai Organisasi Teroris Asing oleh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat pada September lalu. Kedua geng ini disebut berperan besar dalam melonjaknya angka kekerasan di seluruh negeri selama beberapa tahun terakhir. Tahun lalu, aksi kerusuhan terkoordinasi di berbagai penjara bahkan menyebabkan 150 petugas disandera.

Keluarga tahanan kini mendesak pemerintah meningkatkan keamanan internal, termasuk memisahkan geng saingan di fasilitas penahanan. Warga Machala, yang penjaranya berada di tengah kota, juga menuntut relokasi demi keselamatan publik. Pemerintah Noboa terus menghadapi tekanan besar untuk membenahi sistem pemasyarakatan yang rapuh di tengah perang geng yang kian memanas.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team