Presiden Ekuador Dapat Ancaman Pembunuhan, Mobil Kena Tembakan!

- Pemerintah sudah menggugat percobaan pembunuhan ke Kejaksaan Agung
- Noboa tetapkan situasi darurat di 10 provinsi di Ekuador
- Noboa sebut subsidi BBM hanya menguntungkan geng kriminal
Jakarta, IDN Times - Pemerintah Ekuador mengecam upaya pembunuhan kepada Presiden Ekuador, Daniel Noboa pada Selasa (7/10/2025). Tuduhan rencana pembunuhan ini berkaitan dengan serangan kepada rombongan mobil yang membawa presiden.
“Insiden ini terjadi ketika sekitar 500 orang datang dan melempari batu ke arah rombongan mobil presiden di El Tambo. Terdapat juga sebuah tanda bekas tembakan di mobil yang mengangkut Presiden Noboa,” ungkap Menteri Lingkungan dan Energi, Ines Manazano.
Beberapa pekan terakhir, Ekuador dilanda demonstrasi besar imbas pencabutan subsidi bahan bakar minyak (BBM). Selain itu, masyarakat juga turun ke jalan untuk memprotes dugaan pemerintah memperbolehkan pertambangan di tanah adat.
1. Pemerintah sudah menggugat percobaan pembunuhan ke Kejaksaan Agung
Manzano menambahkan bahwa pemerintah sudah menyerahkan dokumen gugatan kepada Kejaksaan Agung Ekuador. Hingga kini, sudah ada lima orang yang ditangkap dan akan didakwa atas aksi terorisme.
“Kami tidak boleh membiarkan ini terjadi. Ekuador hanya akan menyetujui perdamaian. Ini adalah demonstrasi yang penuh dengan kekerasan dan tidak dibutuhkan oleh negara kami,” ujarnya, dikutip dari Mercopress.
Manzano menyampaikan bahwa, pemerintah tidak menyalahkan kelompok tradisional atas serangan tersebut. Namun, hanya menyalahkan sejumlah pihak yang memicu aksi brutal dan terorisme tersebut.
2. Noboa tetapkan situasi darurat di 10 provinsi di Ekuador

Noboa sudah menetapkan situasi darurat di 10 provinsi menyusul demonstrasi besar di Quito pada Minggu. Demonstrasi anti-pemerintah ini digelar oleh kelompok masyarakat pribumi atas masalah izin tambang dan pencabutan subsidi BBM.
“Saya tidak akan menarik kembali pencabutan subsidi BBM. Siapapun yang memilih kekerasan akan menerima hukuman. Siapapun yang melakukan tindakan kriminalitas akan diperlakukan layaknya pelaku kriminal,” ungkap Noboa, dikutip dari CNN.
Sejumlah demonstran menyatakan protes kenaikan harga BBM dengan membawa spanduk penolakan. Beberapa juga menyuarakan agar Noboa mundur dari jabatannya sebagai presiden. Aksi ini berjalan damai tanpa adanya insiden kerusuhan.
3. Noboa sebut subsidi BBM hanya menguntungkan geng kriminal

Noboa mengatakan bahwa subsidi BBM selama ini tidak tepat sasaran dan hanya menguntungkan geng kriminal. Ia mengatakan subsidi akan diubah ke bentuk lain, lewat kompensasi dan insentif langsung kepada sektor yang rawan.
“Hari ini, kami sudah melawan penyelundup narkoba dan penyelundup BBM. Mereka adalah yang telah berbuat kejahatan di Ekuador. Kami akan terus melanjutkan dukungan kepada warga pribumi dan pembangunan nasional,” terangnya, dilansir dari EFE.
Selain menolak kenaikan harga BBM, warga pribumi juga menuntut penurunan pajak pertambahan nilai (PPN) yang menjadi 12 persen. Penolakan ini membuat warga pribumi melakukan pemblokiran jalan termasuk di Provinsi Imbabura.