Presiden Ekuador Sebut Ada Pihak yang Ingin Membunuhnya

- Selai coklat mengandung bahan kimia berbahaya
- Pengirim hadiah membantah maksud jahat, namun produk tidak terdaftar dalam badan kesehatan setempat
- Ekuador membebaskan terduga penyelundup narkoba yang diserang AS di Karibia karena tidak ada bukti tindakan kriminal
Jakarta, IDN Times - Presiden Ekuador, Daniel Noboa, pada Kamis (23/10/2025), mengungkapkan bahwa terdapat seseorang yang berusaha membunuhnya dengan racun. Racun tersebut dimasukkan dalam tiga selai yang dihadiahkan kepadanya.
“Hadiah tersebut mengandung zat berbahaya yang tinggi konsentrasi racun. Adanya kandungan berbahaya tersebut bukanlah sebuah kecelakaan, tapi ini adalah sebuah kesengajaan,” terangnya, dikutip dari France24.
Pada awal Oktober, pemerintah Ekuador mengecam adanya ancaman pembunuhan kepada Noboa. Ancaman itu setelah mobilnya dilempari batu dan terdapat bekas peluru di mobil yang ditumpanginya.
1. Selai coklat dikirim oleh seorang wirausahawan lokal
Noboa mengatakan bahwa tiga selai coklat dan jeruk tersebut diterima oleh tim kepresidenan dari seorang wirausahawan lokal. Kemudian, tim kepresidenan mengatakan makanan tersebut mengandung bahan kimia berbahaya.
Dilansir EFE, hasil analisa laboratorium menunjukkan bahwa produk tersebut mengandung klorida, kloroetana dan antrasena. Zat tersebut termasuk berbahaya dan dapat membahayakan kesehatan manusia.
Mendengar kabar ini, militer Ekuador sudah menghubungi divisi intelijen untuk mengungkap terduga pelaku. Kini, petugas sedang melacak seseorang atau sejumlah orang yang mengirimkan hadiah tersebut.
2. Pengirim hadiah mengaku cemas akibat pernyataan Noboa
Pengirim hadiah kepada Noboa, Yolanda Penafiel mengatakan kepada media lokal bahwa ia takut dan khawatir dengan pernyataan Noboa. Menurutnya, makanan itu benar-benar hadiah untuk presiden.
“Saya tidak bermaksud menyakiti siapapun. Saya sudah bertindak baik untuk mengirimkan sesuatu kepada presiden, seperti coklat. Saya memberikan produk dari rumah saya dan mengirimnya kepada militer dan sudah dilakukan inspeksi. Kemudian kami tidak tahu lagi apa yang terjadi,” tuturnya.
Berdasarkan laporan terbaru, produk selai itu disebut tidak terdaftar dalam badan kesehatan setempat. Kemungkinan besar produk tersebut memang bukan untuk konsumsi manusia karena mengandung zat kimia berbahaya.
3. Ekuador bebaskan terduga penyelundup narkoba yang diserang AS di Karibia

Pada saat yang sama, Ekuador akhirnya membebaskan seorang terduga pelaku penyelundup narkoba yang selamat dari serangan Amerika Serikat (AS) di Laut Karibia. Pria tersebut dibebaskan setelah otoritas setempat tidak menemukan bukti ia melakukan tindakan kriminal.
“Tidak ada laporan kriminal yang menimbulkan perhatian dari institusi di Ekuador terhadap pria yang diduga menyelundupkan narkoba tersebut. Maka dari itu, kami tidak dapat menahannya,” ungkap Kejaksaan Agung Ekuador, dikutip dari The Guardian.
Pria asal Ekuador itu menjadi 1 dari 2 orang yang selamat dari serangan kepada kapal selam yang diduga menyelundupkan narkoba. Salah satu pria lainnya diketahui sebagai warga negara Kolombia dan dua orang lainnya tewas dalam serangan itu.


















