Jakarta, IDN Times – Kunjungan kenegaraan Presiden Amerika Serikat Donald Trump ke Inggris menjadi sorotan dunia. Bukan hanya karena pertemuan bilateralnya dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, tetapi juga karena perbedaan sikap kedua negara terhadap isu-isu krusial.
Dalam konferensi pers bersama Starmer pada Kamis (18/9/2025), yang dikutip dari The Guardian, Trump terlihat berusaha menjaga keseimbangan. Pertemuan ini menunjukkan dinamika hubungan AS–Inggris yang kompleks.
Di satu sisi, London ingin memanfaatkan momentum untuk memperkuat tekanan internasional terhadap Rusia. Di sisi lain, Washington di bawah Trump tampak berhitung agar tidak terlihat terlalu keras pada sekutu maupun Kremlin.
Perbedaan pandangan ini membuka ruang diskusi yang lebih luas, mulai dari pengakuan negara Palestina hingga strategi menghadapi agresi Rusia–Ukraina.