Konpers Bareng Starmer, Trump Kritik Keras Putin dan Sanjung Inggris

- Trump mengaku kecewa dengan tindakan Putin yang membuatnya gagal menengahi gencatan senjata di Ukraina.
- Ia menolak seruan Starmer untuk memberi sanksi tambahan pada Rusia dan justru menyarankan menurunkan harga minyak sebagai cara menekan Putin.
- Trump melontarkan pujian pada keluarga kerajaan Inggris dan menyebut Raja Charles dan Ratu Camilla sebagai orang-orang yang luar biasa.
Jakarta, IDN Times - Donald Trump menyerang Presiden Rusia, Vladimir Putin dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, pada Kamis (18/9/2025). Dikutip dari The Guardian, Trump mengaku “dikecewakan” oleh Putin.
“Dia membunuh banyak orang, tentara Rusia terbunuh pada tingkat yang lebih tinggi daripada tentara Ukraina,” ujarnya. Komentar keras terhadap Putin ini disampaikan di tengah kunjungan kenegaraan dua hari ke Inggris.
Trump memuji Inggris, keluarga kerajaan, dan Starmer. Trump menahan diri dari isu sensitif seperti wacana kebebasan berbicara. Ia hanya singkat menyinggung pengakuan Palestina dan memberi saran keras tentang penanganan migrasi ilegal.
Meski penuh kritik, pertemuan ini dinilai Downing Street sukses memusatkan kemarahan Trump pada Putin.
1. Trump kecam Putin dan perang Ukraina

Ia menyatakan awalnya yakin bisa menengahi gencatan senjata, namun langkah Putin benar-benar mengecewakannya. Trump mengatakan hubungannya dengan Putin, semula membuatnya optimistis dapat menghentikan perang. Akan tetapi, menurutnya, tindakan Putin menggagalkan upaya itu.
Ia juga menuding kepemimpinan AS sebelumnya membuat Putin berani. Meski begitu, Trump menolak seruan Starmer untuk memberi sanksi tambahan pada Rusia dan justru menyarankan menurunkan harga minyak sebagai cara menekan Putin.
2. Pujian untuk Inggris dan Starmer

Dalam akhir kunjungan, Trump melontarkan pujian pada keluarga kerajaan dan menyebut Inggris “pulau-pulau yang indah dan menakjubkan”. Trump juga menyebut Raja Charles dan Ratu Camilla sebagai orang-orang yang luar biasa. Para pejabat Inggris menilai pernyataan Trump memperkuat isolasi Putin di panggung dunia, sesuai harapan London.
“Kami sangat bersyukur atas kehormatan luar biasa dari kunjungan kenegaraan kemarin di Kastil Windsor,” lanjutnya.
3. Isu sensitif dan saran migrasi

Trump menghindari isu kebebasan berbicara yang belakangan memicu kontroversi di Inggris. Namun ia menyinggung pengakuan Palestina sebagai salah satu dari sedikit perbedaan pendapat dengan Starmer.
Ia juga memberi nasihat keras soal migrasi ilegal dengan menyarankan pengerahan militer. “Tidak masalah cara apa pun yang Anda gunakan, tetapi itu menghancurkan negara dari dalam,” tutup Trump.