Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kementerian P2MI lepas 1.035 PMI ke luar negeri
Kementerian Pelindungan Pekerja Migran RI lepas 1.035 PMI ke luar negeri. (Dok. Kementerian P2MI)

Intinya sih...

  • Pelepasan 1.035 PMI ke Jepang, Taiwan dan Hong Kong: Pemerintah melepas 1.035 pekerja migran Indonesia ke Jepang, Taiwan, dan Hong Kong sebagai langkah awal dari target penempatan hingga 500 ribu PMI.

  • Strategi kebijakan dan transformasi kelembagaan P2MI: Menteri P2MI meluncurkan delapan strategi kebijakan untuk memperluas peluang kerja PMI di pasar global serta mengapresiasi transformasi kelembagaan P2MI menjadi kementerian.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Christina Aryani menegaskan, peringatan Hari Pekerja Migran Internasional 2025 harus dimaknai sebagai momentum untuk memperkuat pelindungan dan pemberdayaan pekerja migran Indonesia.

Christina menyampaikannya dalam peringatan International Migrant Day 2025 yang digelar di Sasono Langgen Budoyo, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Kamis (18/12/2025).

Menurut Christina, pekerja migran Indonesia merupakan pejuang keluarga yang berkontribusi besar terhadap perekonomian, baik di tingkat keluarga maupun daerah. Oleh karena itu, negara memiliki kewajiban untuk memastikan pelindungan yang menyeluruh.

Peringatan Hari Pekerja Migran Internasional tahun ini juga dirangkai dengan pelepasan ribuan pekerja migran Indonesia ke berbagai negara tujuan penempatan.

1. Pekerja migran pejuang keluarga dan bangsa

Kementerian Pelindungan Pekerja Migran RI lepas 1.035 PMI ke luar negeri. (Dok. Kementerian P2MI)

Christina menekankan, pekerja migran Indonesia bukan sekadar tenaga kerja, melainkan bagian penting dari penggerak ekonomi nasional. Momentum Hari Pekerja Migran Internasional dinilai tepat untuk memperkuat kesadaran publik terhadap peran tersebut.

“Peringatan Hari Pekerja Migran Internasional 2025 menjadi momentum memperkuat kesadaran bersama bahwa pekerja migran adalah pejuang keluarga yang harus dilindungi, diberdayakan, dan dihargai kontribusinya,” kata Christina, dalam siaran pers Kementerian P2MI.

Ia menambahkan, pemerintah ingin memberikan semangat kepada para pekerja migran agar terus bekerja secara profesional dan menjaga nama baik Indonesia di luar negeri.

“Lewat momentum ini, pemerintah memberikan semangat agar pekerja migran Indonesia terus bekerja secara profesional, menjaga nama baik bangsa, serta tetap menjadi penggerak ekonomi keluarga dan kontributor ekonomi lokal,” ujarnya.

Christina menegaskan, keberhasilan pekerja migran juga berdampak langsung pada kesejahteraan keluarga dan masyarakat di daerah asal.

2. Pelepasan 1.035 PMI ke Jepang, Taiwan dan Hong Kong

Kementerian Pelindungan Pekerja Migran RI lepas 1.035 PMI ke luar negeri. (Dok. Kementerian P2MI)

Peringatan International Migrant Day 2025 ini juga menjadi momentum pelepasan 1.035 pekerja migran Indonesia. Para PMI tersebut akan bekerja di sektor terampil di Jepang, Taiwan, dan Hong Kong.

Christina menyebut, pelepasan ini sebagai langkah awal dari target besar pemerintah dalam penempatan pekerja migran Indonesia. Target tersebut sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.

“Pelepasan hari ini menjadi langkah awal dari rencana penempatan yang lebih besar, sekaligus menegaskan komitmen pemerintah memastikan pekerja migran Indonesia ditempatkan secara aman, terukur, dan terlindungi,” ungkapnya.

Ia menyampaikan, pemerintah menargetkan penempatan hingga 500 ribu pekerja migran Indonesia. Target tersebut diharapkan dapat membuka lebih banyak peluang kerja di sektor formal dan terampil.

Christina menegaskan, seluruh proses penempatan akan dilakukan dengan prinsip pelindungan sebagai prioritas utama.

3. Strategi kebijakan dan transformasi kelembagaan P2MI

Menteri P2MI Mukhtarudin (IDN Times/Siti Fatimah)

Dalam kesempatan yang sama, Christina mengungkapkan, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Mukhtarudin, meluncurkan delapan strategi kebijakan untuk memperluas peluang kerja PMI di pasar global.

Strategi tersebut meliputi peningkatan kapasitas pekerja migran, penguatan desa migran EMAS, penyediaan KUR penempatan dan KUR perumahan, serta penguatan literasi digital dan integrasi data pekerja migran.

Peringatan ini turut dihadiri Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, yang mengapresiasi transformasi kelembagaan P2MI dari badan menjadi kementerian. Christina menegaskan, transformasi ini merupakan bentuk keberpihakan Presiden Prabowo Subianto terhadap pekerja migran Indonesia.

“Kita memahami bersama bahwa perubahan ini mencerminkan komitmen politik yang kuat, di era Presiden Prabowo, pelindungan pekerja migran ditempatkan sebagai agenda strategis nasional,” ujarnya.

Rangkaian kegiatan juga diisi dengan sapa pekerja migran Indonesia di Jepang, Taiwan, Malaysia, Hong Kong, hingga Amerika Serikat melalui sambungan daring oleh Menteri Mukhtarudin dan Menko Muhaimin Iskandar.

Editorial Team