Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Lewat Desa Migran Emas, Menteri P2MI Tekan Pekerja Migran Ilegal

Presiden Prabowo Subianto
Menteri Pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Mukhtarudin, dalam "Satu Tahun Pemberdayaan Masyarakat: Langkah Awal Transformasi Bangsa" di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, pada Selasa (28/10/2025). (IDN Times/Rachel Kathryn).
Intinya sih...
  • Desa Migran Emas sebagai ekosistem pemberdayaan pekerja migran.
  • Pekerja migran didorong punya keahlian dan usaha mandiri.
  • Tawaran bekerja di desa yang tidak diketahui jadi salah satu kunci penyebab banyak pekerja migran ilegal Indonesia.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Mukhtarudin, mengatakan pemberdayaan pekerja migran harus dilakukan secara menyeluruh. Tidak hanya individu yang bekerja di luar negeri, tapi juga untuk keluarga pekerja di dalam negeri.

Hal tersebut dipaparkan Mukhtarudin dalam acara "Satu Tahun Pemberdayaan Masyarakat: Langkah Awal Transformasi Bangsa" di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Selasa (28/10/2025). Menurut Mukhtarudin melalui Program Desa Migran Emas, jangan sampai pekerja migran yang sudah pulang ke dalam negeri kembali pada lingkaran kemiskinan.

1. Desa Migran Emas sebagai ekosistem pemberdayaan pekerja migran

Menteri Pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Mukhtarudin
Menteri Pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Mukhtarudin, dalam "Satu Tahun Pemberdayaan Masyarakat: Langkah Awal Transformasi Bangsa" di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, pada Selasa (28/10/2025). (IDN Times/Rachel Kathryn).

Mukhtarudin menjelaskan Desa Migran Emas menjadi bentuk ekosistem pemberdayaan yang mencakup sosialisasi, edukasi, hingga pendampingan bagi calon pekerja migran di tingkat desa.

"Desa Migran emas ini sebagai ekosistem pekerja migran. Kita mulai dari sosialisasi, edukasi, ada di sini, sampai kepada proses milik. Kadang persoalan sekarang kita bagaimana mengatasi agar pekerja-pekerja yang bekerja secara ilegal, ini kita bisa tekan," ujar dia.

2. Pekerja migran didorong punya keahlian dan usaha mandiri

Pekerja migran
Menteri Pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Mukhtarudin, dalam "Satu Tahun Pemberdayaan Masyarakat: Langkah Awal Transformasi Bangsa" di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, pada Selasa (28/10/2025). (IDN Times/Rachel Kathryn).

Mukhtarudin menjelaskan, pekerja migran yang kembali ke Indonesia akan dibekali pelatihan literasi digital dan pengelolaan keuangan, agar bisa membangun usaha mandiri. Tujuannya agar mereka tidak perlu kembali menjadi pekerja migran.

"Jangan sampai nanti mereka begitu pulang ke Indonesia, nganggur, uang habis, jadi pekerja migran lagi. Jadi mereka kita latih literasi digitalnya, mengolah keuangannya, bagaimana membentuk usaha, nanti UMKM (progam Kementerian UMKM) akan masuk," pungkasnya.

3. Tawaran bekerja di desa yang tidak diketahui jadi alasan banyak pekerja migran ilegal

Menteri Pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia
Menteri Pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Mukhtarudin, dalam "Satu Tahun Pemberdayaan Masyarakat: Langkah Awal Transformasi Bangsa" di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, pada Selasa (28/10/2025). (IDN Times/Rachel Kathryn).

Lebih lanjut, Mukhtarudin mengatakan, banyaknya pekerja migran ilegal dari Indonesia, berasal dari ketidaktahuan mereka terhadap tawaran bekerja di desa-desa asing luar negeri.

"Karena kuncinya adalah banyaknya tawaran-tawaran bekerja di desa-desa yang mereka tidak tahu," ujar dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us

Latest in News

See More

KPK Berikan Pemprov DKI Sejumlah Catatan Soal Lahan Sumber Waras

28 Okt 2025, 20:50 WIBNews