Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
bendera Iran. (unsplash.com/Akbar Nemati)

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) dan Iran telah sukses menyelesaikan putaran pertama perundingan nuklir di Oman. Sebagai tanda bahwa perundingan berjalan dengan baik, kedua negara sepakat untuk kembali menggelar pembicaraan pada 19 April.

Pembicaraan tersebut akan gagal jika Presiden AS, Donald Trump, menuntut pembongkaran total program nuklir Iran, yang ditentang keras Teheran. Iran bersikeras pihaknya hanya mengejar program nuklir sipil.

Menteri luar negeri Iran, Abbas Araghchi, mengatakan perundingan tersebut konstruktif. Perundingan Washington dan Iran diadakan dalam lingkungan yang tenang dan penuh rasa hormat, dengan tidak adanya pertukaran kata-kata tajam antara kedua negara.

"Kedua pihak tidak ingin berbicara hanya demi berbicara dan membuang-buang waktu, dan ingin mencapai kesepakatan secepat mungkin. Kedua belah pihak menunjukkan komitmen untuk melanjutkan perundingan ini hingga kita mencapai kesepakatan yang menguntungkan," ungkap Araghchi, dikutip dari The Guardian.

1. Pembicaraan tidak langsung di Oman dinilai berjalan positif dan konstruktif

Menteri luar negeri Oman, Badr bin Hamad al-Busaidi, menjadi mediator dalam pembicaraan di Muscat antara Iran yang dipimpin oleh Araghchi dan utusan diplomatik Trump, Steve Witkoff, yang memimpin delegasi AS. Witkoff juga mengatakan bahwa diskusi kedua negara telah berlangsung dalam suasana yang positif dan konstruktif.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada kedua kolega saya atas keterlibatan ini yang berlangsung dalam suasana yang bersahabat untuk menjembatani sudut pandang dan pada akhirnya mencapai perdamaian, keamanan, dan stabilitas regional dan global. Kami akan terus bekerja sama dan berupaya lebih jauh untuk membantu mencapai tujuan ini," kata Busaidi.

Pembicaraan AS-Iran dipandang sebagai langkah awal yang penting dalam menentukan apakah kesepakatan dapat dilakukan. Itu menjadi pembicaraan paling penting sejak Trump menarik Washington keluar dari kesepakatan nuklir Iran tahun 2015 selama masa jabatan pertamanya, mengutip BBC.

2. Agenda pembicaraan nuklir selanjutnya

Editorial Team

EditorRama

Tonton lebih seru di