Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) dan Iran telah sukses menyelesaikan putaran pertama perundingan nuklir di Oman. Sebagai tanda bahwa perundingan berjalan dengan baik, kedua negara sepakat untuk kembali menggelar pembicaraan pada 19 April.
Pembicaraan tersebut akan gagal jika Presiden AS, Donald Trump, menuntut pembongkaran total program nuklir Iran, yang ditentang keras Teheran. Iran bersikeras pihaknya hanya mengejar program nuklir sipil.
Menteri luar negeri Iran, Abbas Araghchi, mengatakan perundingan tersebut konstruktif. Perundingan Washington dan Iran diadakan dalam lingkungan yang tenang dan penuh rasa hormat, dengan tidak adanya pertukaran kata-kata tajam antara kedua negara.
"Kedua pihak tidak ingin berbicara hanya demi berbicara dan membuang-buang waktu, dan ingin mencapai kesepakatan secepat mungkin. Kedua belah pihak menunjukkan komitmen untuk melanjutkan perundingan ini hingga kita mencapai kesepakatan yang menguntungkan," ungkap Araghchi, dikutip dari The Guardian.