Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Erdogan tengahi pembicaraan damai Ukraina-Rusia (Twitter.com/Recep Tayyip Erdoğan)

Jakarta, IDN Times - Pada Selasa (29/3/22), Istana Kepresidenan Domabahce Turki yang mewah di kota Istanbul menghelat agenda istimewa. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyambut delegasi pembicaraan damai Rusia dan Ukraina.

Ini adalah pertemuan tatap muka yang dinantikan oleh komunitas internasional. Harapannya, dalam pertemuan itu ada hasil positif untuk menyelesaikan masalah yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.

Sejauh ini, belum ada informasi yang rinci tentang hasil dari pertemuan tersebut. Tapi berdasarkan sejumlah informasi yang sudah sampai ke publik, Ukraina mengajukan proposal kepada Rusia dan delegasi Moskow memberi janji untuk melakukan deeskalasi militer.

1. Delegasi Ukraina-Rusia tidak saling jabat tangan

Delegasi Ukraina-Rusia bertemu di Istanbul dan disambut Presiden Erdogan. (Twitter.com/Recep Tayyip Erdoğan)

Presiden Erdogan telah melakukan sekian upaya diplomatik untuk menyelesaikan masalah Ukraina dan Rusia. Sebelum pasukan Moskow menyerang Kiev pada 24 Februari, Erdogan telah melakukan kunjungan ke Rusia dan Ukraina. Tapi kunjungan tersebut tidak mampu menahan gelombang besarnya konflik dan Rusia pada akhirnya tetap menyerang Ukraina.

Kini, sekali lagi Erdogan mengambil peran aktif. Dia menjadi tuan rumah sekaligus penengah pembicaraan perdamaian Ukraina-Rusia. Pada 29 Maret, ia menyambut delegasi pembicaraan damai Ukraina-Rusia di Istana Domabahce di kota Istanbul.

Pertemuan tatap muka ini adalah salah satu pertemuan yang ditunggu banyak orang. Pertemuan tersebut disiarkan di salah satu televisi Turki. Dilansir The Straits Times, delegasi Ukraina dan Rusia yang datang diliputi dengan sambutan yang dingin. Para delegasi yang bertemu di satu meja dan saling berhadapan, tidak saling melakukan kebiasaan jabat tangan seperti layaknya pembicaraan diplomatik resmi. 

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengeluarkan komentarnya sebelum pembicaraan damai di Turki itu berlangsung. Dia mengatakan bahwa dalam diplomasi itu diharapkan ada "minimal program soal kemanusiaan, dan program maksimalnya adalah mencapai kesepakatan gencatan senjata."

2. Proposal tuntutan Ukraina kepada Rusia

Editorial Team

Tonton lebih seru di