Picu Instabilitas, Uni Eropa Sanksi Oligarki Moldova

Jakarta, IDN Times - Uni Eropa (UE) resmi menjatuhkan sanksi ke lima oligarki Moldova pada Selasa (30/5/2023). Mereka dianggap telah mencoba merusak stabilitas di Chisinau dengan menggerakkan massa untuk ikut dalam demonstrasi akbar mendukung Rusia.
Belakangan ini, Moldova terus dihantui instabilitas di tengah rentetan demonstrasi akbar pro-Rusia dan pro-Uni Eropa. Masalah pun bertambah ketika pilkada di Gagauzia dimenangkan gubernur pro-Rusia, Evghenia Gutul dan menyatakan ingin mendekat ke Moskow.
1. Ilan Shor dan politikus korup di Moldova dilarang masuk UE
Sanksi UE mencatatkan sejumlah nama politikus Moldova yang kerap menyulut aksi protes pro-Rusia, Ilan Shor. Oligarki yang saat ini mengasingkan diri di Israel tersebut dipandang sebagai tokoh utama yang melaksanakan kepentingan Rusia di Moldova.
Dewan UE menyebut bahwa Shor terlibat dalam pembayaran dan pelatihan massa yang bersedia terlibat dalam demonstrasi menentang pemerintahan Presiden Maia Sandu. Ia juga disebut berniat menggulingkan pemerintahan pro-UE saat ini, dilaporkan Politico.
Dalam hukuman tersebut, UE melarang Shor masuk ke seluruh 27 negara anggota blok Eropa tersebut. Sedangkan seluruh simpanannya di bank negara anggota UE akan dibekukan.
Selain Shor, terdapat empat orang lain yang masuk dalam sanksi UE. Mereka adalah anggota Partai Shor, Marina Tauber; mantan Kepala Polisi Moldova, Gheorghe Cavcaliuc; seorang politikus korup, Vladimir Plahotniuc; dan pebisnis Rusia, Igor Chaika.