Jakarta, IDN Times - Lee Ju-ho resmi menjabat sebagai presiden sementara Korea Selatan pada Jum'at (2/5/2025), menggantikan Han Duck-soo yang mundur untuk mengikuti pemilu. Lee menjadi pemimpin sementara ketiga dalam lima bulan terakhir, di tengah ketidakpastian politik pasca-pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol. Ia berkomitmen menjaga stabilitas menjelang pemilu mendadak pada 3 Juni 2025.
Krisis politik Korea Selatan bermula sejak deklarasi darurat militer pada Desember 2024, yang mengguncang fondasi pemerintahan. Pengunduran diri sejumlah pejabat tinggi, termasuk perdana menteri dan menteri keuangan, memperdalam krisis kepercayaan publik. Di tengah gejolak ini, Lee diharapkan membawa ketenangan dan kepemimpinan yang solid.
Sebagai mantan Menteri Pendidikan dan ekonom lulusan Cornell, Lee dikenal tenang dan tegas. Dalam pidatonya saat pelantikan, ia menyatakan akan memimpin secara adil dan transparan untuk memastikan transisi yang aman bagi bangsa ini.