Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim. (dok. X/@anwaribrahim)
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim. (dok. X/@anwaribrahim)

Intinya sih...

  • Malaysia siap bantu fasilitasi perdamaian Kamboja-Thailand

  • Thailand dan Kamboja beri sinyal positif, Indonesia yakin kedua negara akan berdamai

  • Dewan Keamanan PBB akan adakan pertemuan terkait konflik, atas permintaan Kamboja

  • Thailand dan Kamboja memberikan sinyal positif untuk mempertimbangkan masalah ini.

  • Anwar Ibrahim menyatakan kesiapan Malaysia membantu dan memfasilitasi proses perdamaian dengan semangat persatuan dan tanggung jawab bersama ASEAN.

  • Kedua negara diharapkan akan kembali ke cara-cara damai untuk menyelesaikan perbedaan mereka, sejalan dengan prinsip-prinsip yang tercermin dalam Piagam ASEAN dan Traktat Persahabatan dan Kerja Sama.

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, menghubungi Perdana Menteri Kamboja Hun Manet dan Penjabat Perdana Menteri Thailand Phumtham Wechayachai. Ia menyampaikan kesiapan Malaysia membantu proses perdamaian kedua negara yang tengah berkonflik.

“Malam ini, saya menghubungi Perdana Menteri Kerajaan Kamboja, Hun Manet, dan Penjabat Perdana Menteri Kerajaan Thailand, Phumtham Wechayachai, untuk menyampaikan keprihatinan Malaysia atas meningkatnya ketegangan di sepanjang perbatasan kedua negara,” kata Anwar dalam unggahan Instagramnya, Jumat (25/7/2025).

Anwar mengatakan, sebagai ketua ASEAN tahun ini, ia mengimbau agar kedua pemimpin menerapkan gencatan senjata.

"Guna mencegah eskalasi konflik lebih lanjut dan membuka jalan bagi dialog damai dan penyelesaian diplomatik,” kata Anwar.

1. Baik Thailand dan Kamboja beri sinyal positif

Anwar mengatakan, baik Kamboja dan Thailand memberikan sinyal positif untuk mempertimbangkan masalah ini.

"Saya menyambut baik sinyal positif dan kesediaan yang ditunjukkan oleh Bangkok dan Phnom Penh dalam mempertimbangkan masalah ini,” ujar dia menyerukan.

Malaysia, kata Anwar, siap membantu dan memfasilitasi proses ini dengan semangat persatuan dan tanggung jawab bersama ASEAN.

“Saya sangat yakin bahwa kekuatan ASEAN terletak pada solidaritasnya, dan perdamaian harus selalu menjadi pilihan kolektif dan tak tergoyahkan kita,” bebernya menegaskan.

2. Indonesia yakin kedua negara akan berdamai

Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono menyampaikan keterangan seusai pertemuan bilateral dengan Menteri Eropa dan Luar Negeri Prancis Jean Noel Barrot di Gedung Pancasila, Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Rabu (26/3). ANTARA FOTO/Bayu Pratama S

Kementerian Luar Negeri Indonesia akhirnya mengeluarkan pernyataan terkait dengan situasi yang memanas di perbatasan Kamboja dan Thailand. Tercatat 14 orang tewas di pihak Thailand dalam konflik tersebut.

“Indonesia mengikuti secara seksama perkembangan di perbatasan Thailand dan Kamboja,” kata Kementerian Luar Negeri Indonesia dalam pernyataan yang dibagikan di X.

“Kami yakin sebagai negara yang bertetangga, kedua negara akan kembali ke cara-cara damai untuk menyelesaikan perbedaan mereka, sejalan dengan prinsip-prinsip yang tercermin dalam Piagam ASEAN dan Traktat Persahabatan dan Kerja Sama,” lanjut mereka.

3. Dewan Keamanan PBB akan adakan pertemuan

Dewan Keamanan PBB. (IDN Times/Sonya Michaella)

Sementara itu, Dewan Keamanan PBB akan mengadakan pertemuan hari ini, terkait dengan konflik Kamboja-Thailand. Pertemuan ini dilakukan atas permintaan Kamboja.

Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet mengirimkan surat ke Dewan Keamanan PBB kemarin, ketika konflik pecah.

“Mempertimbangkan agresi yang sangat serius baru-baru ini oleh Thailand, yang telah sangat mengancam perdamaian dan stabilitas di kawasan, saya dengan sungguh-sungguh meminta Anda untuk mengadakan pertemuan Dewan Keamanan segera guna menghentikan agresi Thailand,” tulisnya.

Hun Manet menuduh pasukan Thailand melancarkan serangan yang tidak beralasan, terencana, dan disengaja terhadap tentara Kamboja di sepanjang wilayah perbatasan kedua negara.

“Kamboja mengutuk sekeras-kerasnya dan menyatakan kemarahannya yang mendalam atas agresi militer yang tidak beralasan dan terencana oleh angkatan bersenjata Kerajaan Thailand”, ujarnya.

Ia mengatakan, pasukan Kamboja pada gilirannya tidak punya pilihan selain merespons dengan membela diri.

“Kamboja mendesak Thailand untuk segera menghentikan semua permusuhan, menarik pasukannya ke sisi perbatasannya, dan menahan diri dari tindakan provokatif lebih lanjut yang dapat memperburuk situasi,” tuturnya.

Editorial Team