PM Bulgaria Boyko Borissov dan PM Makedonia Utara Zoran Zaev. (twitter.com/BoykoBorissov)
Pengumuman dari PM Borissov ini disebabkan ungkapan lima partai dalam parlemen baru yang menolak bekerja sama dengan partai GERB untuk membentuk aliansi. Padahal Borissov yang sudah memimpin selama hampir satu dekade sekaligus sebagai pemimpin terlama yang pernah menjabat perdana menteri di Bulgaria, dilansir dari Al Jazeera.
Partai GERB selama ini dikenal menjadi salah satu partai besar di Bulgaria dan pada pemilu parlementer lalu partai tersebut berhasil mendapatkan suara sebesar 26,18 persen. Meski termasuk pemenang dalam pemilu, partai tersebut kehilangan lima kursi dalam parlemen setelah rentetan kasus korupsi di tubuh pemerintahan Bulgaria saat ini dan tidak dapat membentuk pemerintahan sendiri, dikutip dari Intellinews.
Namun partai oposisi menuding jika perdana menteri berusia 61 tahun tersebut berusaha menjadi sosok kuat dalam pemerintahan dan secara politik terkait dengan pebisnis di negara termiskin di Uni Eropa tersebut. Bahkan Bulgaria termasuk salah satu negara paling korup di antara anggota UE lainnya.