Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, membubarkan Kabinet perang yang mengawasi pertempuran di Gaza, kata juru bicara pemerintah pada Senin (17/6/2024).
Keputusan itu diambil beberapa hari setelah anggota penting badan tersebut mengundurkan diri dari pemerintah, karena frustrasi terhadap pemimpin Israel dalam menangani perang.
Langkah ini sudah diperkirakan secara luas setelah kepergian Benny Gantz, mantan panglima militer berhaluan tengah. Ketidakhadiran Gantz dalam pemerintahan meningkatkan ketergantungan Netanyahu pada sekutu ultra-nasionalisnya, yang menentang gencatan senjata.
Hal ini dapat menimbulkan tantangan tambahan terhadap perundingan yang sudah rapuh untuk mengakhiri perang delapan bulan di Gaza, dikutip dari AP.