Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Israel Hentikan Sementara Serangan di Gaza Selatan

Potret warga Palestina yang berada di kamp pengungsi di kota Rafah, Gaza selatan. (x.com/UNRWA)
Intinya sih...
  • Militer Israel akan menghentikan serangan di selatan Jalur Gaza setiap hari untuk memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan.
  • Israel merilis peta jalur bantuan kemanusiaan yang dijanjikan tidak akan diserang oleh militer, tepat saat umat Muslim merayakan Idul Adha.
  • Pemberhentian sementara aktivitas militer ini bukan gencatan senjata, namun proses negosiasi gencatan senjata masih berlangsung antara Israel dan Hamas melalui mediator Mesir, Qatar, dan AS.

Jakarta, IDN Times - Militer Israel mengatakan bahwa bakal menghentikan serangan di selatan Jalur Gaza pada setiap harinya untuk memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan.

Dilansir Channel News Asia, Senin (17/6/2024), pengumuman terkait jeda aktivitas militer Israel ini dikeluarkan usai delapan tentara Israel tewas dalam ledakan di dekat Kota Rafah.

“Jeda taktis terhadap aktivitas militer ini dengan tujuan kemanusiaan, akan dimulai pukul 08.00 hingga 19.00 malam, hingga pemberitahuan lebih lanjut, di sepanjang jalan yang mengarah ke perbatasan Kerem Shalom menuju ke Salah al-Din dan kemudian ke utara,” sebut pernyataan dari militer Israel.

Laporan dari beberapa media internasional di lokasi menyebutkan bahwa pada Minggu pagi kemarin, tidak terdengar adanya serangan atau bom serta rudal di sekitar Rafah. 

1. Israel rilis peta jalur bantuan kemanusiaan

Puluhan ribu rumah dan infrastruktur hancur sejak serangan brutal Israel yang membombardir wilayah Palestina pada 7 Oktober 2023. (twitter.com/UNRWA)

Selain itu, Israel juga merilis peta jalur bantuan kemanusiaan yang nantinya dijanjikan tidak akan ada serangan dari militer di jalur tersebut. Jalur ini membentang hingga ke Rumah Sakit Eropa di Rafah, sekitar 10 kilometer dari perbatasan Kerem Shalom.

Pengumuman ini dikeluarkan Israel tepat di hari ketika umat Muslim merayakan Idul Adha.

2. Bukan gencatan senjata

Israel mengebom Rafah, Mei 2024. (dok. X @sahouraxo)

Di sisi lain, militer Israel menegaskan bahwa pemberhentian sementara aktivitas militer ini bukanlah gencatan senjata.

“Tidak ada gencatan senjata, tapi upaya untuk meningkatkan volume bantuan kemanusiaan setelah berdiskusi dengan PBB dan organisasi lain,” lanjut pernyataan tersebut.

3. Proses gencatan senjata total masih dilakukan

ilustrasi anak-anak di Gaza, Palestina (pixabay.com/badwanart0)

Sementara itu, proses negosiasi gencatan senjata masih dilakukan saat ini antara Israel dan Hamas, secara tidak langsung, melalui para mediator yakni Mesir, Qatar dan Amerika Serikat (AS).

Terakhir, usulan gencatan senjata dari AS telah disetujui oleh Dewan Keamanan PBB pada pekan lalu dalam sebuah resolusi, yang berarti Israel dan Hamas harus segera menaati resolusi tersebut.

Namun perkembangan terakhir menunjukkan bahwa Hamas meminta sejumlah poin tambahan ke dalam proposal gencatan senjata tersebut dan masih dikaji oleh AS. Di sisi lain, AS mengklaim bahwa Israel sudah sepenuhnya setuju dengan proposal tersebut.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us